AS Sanksi Bos Wagner Rusia di Mali atas Dugaan Transaksi Senjata untuk Perang di Ukraina
Amerika Serikat beri sanksi pada Ivan Maslov, Kepala Wagner Rusia di Mali atas dugaan transaksi senjata untuk Wagner Rusia di perang Rusia-Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada Ivan Maslov, kepala tentara bayaran Wagner di Mali yang terletak di Afrika barat.
AS menuduh Wagner Rusia menggunakan Mali sebagai saluran senjata dan peralatan militer untuk perang Rusia di Ukraina.
Pada Kamis (25/5/2023), AS mengumumkan akan memberlakukan pembatasan visa pada dua komandan militer Mali.
"Sanksi Departemen Keuangan dijatuhkan terhadap perwakilan paling senior Grup Wagner di Mali, yang mendukung aktivitas global grup," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam pernyataan itu, dikutip dari Reuters.
AS mencurigai staf Ivan Maslov bekerja untuk membeli ranjau, drone, dan sistem senjata lainnya dari pemasok asing untuk dikirim ke pesawat tempur Rusia di Ukraina.
Baca juga: AS: Ada Indikasi Wagner Beli Senjata untuk Perang Rusia-Ukraina melalui Mali di Afrika
AS Tuduh Wagner Beli Senjata melalui Mali
AS menuduh Wagner menggunakan Mali untuk mendapatkan senjata yang digunakan dalam perang Rusia-Ukraina.
"Sebagai kepala Mali Wagner, Ivan Maslov mengatur pertemuan antara Yevgeny Prigozhin (bos Wagner Rusia) dan pejabat pemerintah dari beberapa negara Afrika,” kata Departemen Keuangan, dikutip dari The Guardian.
"Kelompok Wagner mungkin berusaha mengaburkan upayanya untuk memperoleh peralatan militer untuk digunakan di Ukraina , termasuk dengan bekerja melalui Mali dan negara lain, di mana ia memiliki pijakan," kata Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan.
AS mengatakan, Wagner bisa menggunakan dokumentasi palsu untuk menyembunyikan akuisisi dan transit ranjau, kendaraan udara tanpa awak, radar dan sistem counterbattery untuk digunakan di Ukraina.
Peran Wagner Rusia di Afrika
Baca juga: Pemimpin Wagner Sebut Pasukannya Mulai Meninggalkan Bakhmut, akan Serahkan Kendali kepada Moscow
Terkait peran Wagner, AS menggambarkan Mali sebagai pusat ekspansi Rusia di wilayah Afrika.
Di Afrika, kelompok Wagner telah menengahi kesepakatan di Mali, Republik Afrika Tengah, Libya dan di tempat lain.
Wagner juga memberikan keamanan bagi pemimpin nasional yang sering otokratis.