TRIBUNNEWS.COM - Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat (AS) mengomentari reaksi Departemen Luar Negeri AS terhadap penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia yang dikonfirmasi pada Kamis (25/5/2023).

Kedutaan Rusia itu menyebut kecaman AS itu munafik.

"Sebelum menyalahkan orang lain, Washington perlu melakukan introspeksi," kata Kedutaan Rusia di AS dalam sebuah pernyataan, Sabtu (27/5/2023).

Komentar itu merujuk pada AS yang mengerahkan senjata nuklir di Eropa selama beberapa dekade terakhir.

“Amerika Serikat selama beberapa dekade mempertahankan gudang senjata nuklirnya yang besar di Eropa," kata Kedutaan Rusia di AS.

"Bersama dengan sekutu NATO-nya, Amerika Serikat berpartisipasi dalam pengaturan pembagian nuklir dan melatih skenario penggunaan senjata nuklir terhadap negara kita,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Putin Tepati Janji ke Lukashenko, Rusia Mulai Pindahkan Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia

Kedutaan Rusia itu menegaskan, penyebaran senjata nuklir taktis ke Belarusia adalah hak kedaulatan Rusia dan Belarusia untuk mempertahankan keamanan.

"Merupakan hak berdaulat Rusia dan Belarus untuk memastikan keamanan mereka dengan cara yang kami anggap perlu di tengah perang hibrida skala besar yang dilancarkan oleh Washington terhadap kami," kata Kedutaan Rusia di AS.

"Langkah-langkah yang kami lakukan sepenuhnya konsisten dengan kewajiban hukum internasional kami," lanjutnya.

Reaksi AS soal Penyebaran Nuklir Rusia ke Belarusia

Baca juga: Rusia Mulai Kirim Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia, AS Beri Kutukan Keras

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller menggambarkan rencana penyebaran nuklir Rusia ke Belarusia sebagai contoh terbaru dari perilaku yang tidak bertanggung jawab.

"Itu adalah contoh terbaru dari perilaku tidak bertanggung jawab yang telah kita lihat dari Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari setahun yang lalu," kata Matthew Miller kepada wartawan, Jumat (26/5/2023), dikutip dari Reuters.

Miller mengulangi peringatan AS soal penggunaan senjata kimia, biologi, atau nuklir dalam konflik akan menghadapi konsekuensi berat, tanpa merinci konsekuensi itu.

"Saya hanya akan menambahkan bahwa kami tidak melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami atau indikasi apa pun bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir," kata Miller.