Berniat Cari 7 Orang Hilang, Polisi Meksiko Justru Temukan 45 Tas Berisi Mayat di Jurang
Polisi Meksiko menemukan 45 tas berisi mayat di Guadalajara ketika berniat mencari tujuh orang yang sudah dilaporkan hilang sejak minggu lalu.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Meksiko menemukan 45 kantong mayat di jurang sebelah barat kota Guadalajara.
Dikutip dari BBC pada Jumat (2/6/2023), awalnya polisi berniat mencari tujuh pekerja call center yang dilaporkan hilang sejak minggu lalu.
Namun, dalam proses pencarian, polisi justru menemukan 45 kantong mayat yang beberapa di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Sementara, beberapa mayat lainnya belum teridentifikasi.
Adapun pencarian akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan lantaran medan yang sulit serta minimnya penerangan di sekitar lokasi.
Pejabat kantor kejaksaan negara bagian barat Jalisco mengungkapkan, awal pencarian oleh polisi terhadap tujuh orang hilang dilakukan di jurang Mirador del Bosque.
Di sekitar jurang itulah, polisi justru menemukan tas yang berisi bagian tubuh.
Evakuasi pun dilakukan oleh tim gabungan dari pemadam kebakaran, pertahanan sipil, dan polisi menggunakan helikopter.
Tas pertama ditemukan pada Selasa (30/5/2023), tapi lantaran medan yang sulit serta minimnya penerangan, investigasi pun dlakukan kembali pada Rabu (31/5/2023) dan akan belanjut sampai seluruh mayat ditemukan.
Polisi mengatakan pihaknya akan tetap bekerja untuk menentukan jumlah mayat, keberadaannya, serta penyebab dari kematian korban.
Kendati demikian, polisi masih tetap akan melakukan pencarian terkait tujuh orang hilang sebelumnya.
Sebagai informasi, pemerintah Meksiko mencatat lebih dari 100 ribu orang dinyatakan hilang dengan mayoritas akibat ulah dari kriminal yang terorganisir.
Baca juga: 40 Migran Tewas akibat Kebakaran di Pusat Penampungan di Kota Ciudad Juarez Meksiko
Data dari pemerintah memperlihatkan banyaknya kasus orang hilang terjadi sejak tahun 2007 ketika Presiden Meksiko saat itu, Felipe Calderon, membuat kebijakan memerangi narkoba.
Tiga perempat dari seluruh laporan orang hilang dialami oleh laki-laki, sedangkan seperlima merupakan remaja di bawah umur 18 tahun ketika dinyatakan hilang.