Citra satelit selebaran milik teknologi Maxar ini menunjukkan ikhtisar bendungan Nova Khakovka di Ukraina selatan, pada 5 Juni 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan segera bersidang dengan Dewan Keamanannya pada 6 Juni 2023 setelah ledakan di bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di selatan negara itu, kata seorang penasihat utama. (Photo by Satellite image 2023 Maxar Technologies / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Bendungan di Kota Nova Kakhovka yang juga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) meledak pada Selasa 6 Juni 2023 dan membanjiri wilayah sekitarnya.
Air dari bendungan meluber tidak terkendali akibat bendungan terus runtuh membanjiri permukiman dan memaksa ribuan orang mengungsi. Sejumlah video yang belum diverifikasi di media sosial menunjukkan air melonjak melalui sisa-sisa tanggul usai meledak.
Ketinggian air itu langsung naik beberapa meter dalam hitungan jam. Luapan air itu pun melintasi zona perang kedua negara.
Menurut layanan darurat Kakhovka, sekitar 600 rumah terendam imbas bencana tersebut. Baik Rusia dan Ukraina sejauh ini saling menuduh mengenai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Bendungan Kakhovka dibangun pada 1965 di Sungai Dnipro sebagai bagian dari PLTA Kakhovka. Bendungan ini juga memasok air ke semenanjung Crimea, yang dicaplok Rusia pada 2014, dan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang juga di bawah kendali Kremlin.