Zelensky: Rusia Telantarkan Korban Banjir di Wilayah Kherson yang Diduduki
Zelensky sebut Rusia telantarkan korban banjir di wilayah Kherson setelah bendungan Nova Kakhovka jebol. Tim SAR tak bisa evakuasi karena ditembaki.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Rusia meninggalkan warga Ukraina yang terdampak banjir di wilayah Kherson yang diduduki.
"Situasi di wilayah Kherson yang diduduki benar-benar bencana," kata Zelensky di Twitter, Rabu (7/6/2023).
"Para penjajah meninggalkan begitu saja orang-orang dalam kondisi yang mengerikan ini. Tanpa penyelamatan, tanpa air, hanya di atas atap di komunitas yang banjir," lanjutnya.
Ia mengatakan, ratusan orang dibiarkan tanpa akses normal ke air minum.
Menurutnya, layanan Ukraina terlibat dalam evakuasi, tapi hanya dapat membantu di wilayah yang dikuasai Ukraina.
Presiden Ukraina itu tidak bisa memperkirakan jumlah warga yang belum dievakuasi di wilayah itu, dikutip dari RFERL.
Baca juga: China-Rusia Gelar Patroli Udara di Atas Laut Jepang, Asia Serukan Siaga Perang
Zelensky Minta Bantuan Internasional
Sementara itu, ia mengharapkan bantuan dari PBB dan masyarakat internasional.
"Sangat penting bagi organisasi internasional, seperti Komite Palang Merah Internasional, untuk segera terlibat dalam operasi penyelamatan dan membantu orang-orang di wilayah pendudukan Kherson," kata Zelensky dalam pidato video hariannya.
“Jika organisasi internasional tidak hadir di zona bencana, berarti tidak ada sama sekali atau tidak mampu,” lanjutnya, dikutip dari CBC News.
PBB 'Gagal' Beri Bantuan ke Korban Banjir di Kherson
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Jebolnya Bendungan Nova Kakhovka, Seberapa Penting Bagi Ukraina?
Presiden Ukraina, Volordymyr Zelensky mengungkapkan keterkejutannya atas 'kegagalan' PBB dan Palang Merah Internasional untuk memberikan bantuan pada korban banjir di Kherson.
"Meskipun malapetaka terjadi beberapa jam yang lalu, mereka tidak ada di sini," kata Zelensky kepada surat kabar Jerman, Bild and Die Welt dan Politico.
"Kami tidak mendapat tanggapan. Saya terkejut," katanya, dikutip dari Reuters.