Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Klaim Kemenangan Pertama setelah Serangan Balasan, tapi Kehilangan Banyak Kendaraan Tempur

Pasukan Ukraina mengklaim telah berhasil memenangkan pertempuran pertama setelah serangan balasan. Kemenangan itu ditandai dengan pembebasan desa.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ukraina Klaim Kemenangan Pertama setelah Serangan Balasan, tapi Kehilangan Banyak Kendaraan Tempur
Anatolii Stepanov / AFP
Prajurit Ukraina naik di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di wilayah Zaporizhzhya pada 11 Juni 2023. - Pasukan Ukraina mengklaim telah berhasil memenangkan pertempuran pertama setelah serangan balasan dengan membebaskan Desa Storozhove di Donetsk. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina mengklaim telah berhasil membebaskan Desa Storozhove, Donetsk, Senin (12/6/2023)

Klaim tersebut dirilis oleh laporan pusat pers bersama Pasukan Pertahanan Tavriya tentara Ukraina di Facebook.

"Bendera nasional sekali lagi berkibar di atas Storozhove, dan ini akan terjadi di setiap pusat populasi sampai kita membebaskan semua tanah Ukraina," tulis pernyataan tersebut, dikutip dari BBC.

Institute for the Study of War (ISW) melaporkan kemajuan pasukan Ukraina dalam merebut desa-desa di Donetsk.

Melalui akun Twitter-nya, @TheStudyofWar, ISW menyebut Ukraina telah merebut "beberapa pemukiman" di Donetsk barat selama akhir pekan.

Perebutan tersebut, kata ISW, termasuk Neskuchne, Makarivka, dan Blahodatne.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-474: Ukraina Klaim Bebaskan 3 Desa di Donetsk Barat

"BARU: Pasukan Ukraina melakukan operasi #counteroffensive di setidaknya tiga area depan dan membuat keuntungan teritorial pada 10 & 11 Juni. Rekaman geolokasi & sumber Rusia menunjukkan bahwa pasukan UKR membebaskan banyak permukiman di #Donetsk barat." tulis ISW.

Berita Rekomendasi

Meski mengklaim kemenangan pertama, akan tetapi Ukraina telah mengalami kerugian yang cukup besar.

Pasukan Ukraina telah kehilangan 16 kendaraan lapis baja yang dipasok Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Kendaraan tempur yang hancur tersebut, mewakili hampir 15 persen dari 109 yang diberikan Washington kepada Kyiv, menurut Jakub Janovsky dari situs web intelijen sumber terbuka Belanda, Oryx.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui Seputar Serangan Balasan Ukraina: Sudah Dimulai tapi Masih Tahap Awal

Kendaraan tempur yang hancur tersebut, berupa Bradley yang mampu menampung sekitar 10 tentara dan digunakan untuk mengangkut personel ke medan perang sambil memberikan tembakan pendukung.

Dikutip dari CNN, ketika gelombang pertama pengiriman, lebih dari 60 Bradley dikirim ke Ukraina pada akhir Januari.

Komandan Batalyon Transportasi 841 Angkatan Darat AS, Letkol Rebecca D'Angelo mengatakan, kendaraan lapis baja akan menjadi penting untuk operasi ofensif Kyiv.

"Mudah-mudahan ini akan meningkatkan kemampuan mereka untuk memberikan kemajuan di medan perang dan mendapatkan kembali wilayah yang hilang, dengan memiliki peralatan yang cocok atau melebihi apa yang dimiliki Rusia," kata D'Angelo.

Tetapi ketika Washington mengumumkan pada bulan Januari akan memasok Bradley ke Ukraina, analis militer CNN, James "Spider" Marks mengatakan bahwa Bradley akan membutuhkan campuran yang tepat dari kemampuan lain, termasuk dukungan udara, artileri jarak jauh, dan kecerdasan tajam.

Kendaraan Tempur Ukraina yang Hancur Akibat Serangan Rusia
Sebuah video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan kendaraan lapis baja milik Ukraina yang hancur akibat serangan Rusia.

Baca juga: Populer Internasional: Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream - Serangan Balasan Ukraina

"Satu peralatan seperti Bradleys memang luar biasa, tetapi perlu digunakan bersamaan dengan semua pendukung lainnya," ujar Marks saat itu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Moskow mengklaim telah menghancurkan beberapa kendaraan lapis baja Ukraina di wilayah Zaporizhzhia.

"Pasukan lapis baja musuh saat ini meluncurkan lebih banyak serangan ke arah (Zaporizhzhia)."

"Namun, pasukan anti-tank Rusia menghalangi jalan mereka, dengan darah dingin mengubah kendaraan lapis baja Barat menjadi tumpukan sampah," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas