KBRI Tripoli Berhasil Hubungi 2 WNI yang Diduga Jadi Korban TPPO di Libya
Petugas KBRI Tripoli pada tgl 15 Juni 2023 kemarin telah berhasil berkomunikasi langsung dengan SM
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KBRI Tripoli telah berhasil menghubungi warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban perdagangan orang di Benghazi Libya, Kamis (16/6/2023).
WNI berinisial SM itu, mulanya mengadukan nasibnya yang mendapat kekerasan oleh majikan lewat unggahan video yang viral di Tik Tok.
Dalam video, SM dan satu rekannya yanh juga berasal dari Indonesia menunjukkan bekas luka pukulan yang dilakukan oleh majikannya.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan bahwa KBRI Tripoli menerima pengaduan mengenai seorang WNI atas nama SM asal Lombok Timur yang diduga mengalami kekerasan fisik dari pihak majikan itu pada 14 Juni 2023.
Baca juga: Anak Muammar Gaddafi Dibebaskan dari Penjara di Tripoli setelah 7 Tahun Hukuman
Dalam video tersebut SM mengaku awalnya dijanjikan bekerja di Turki namun pada kenyataannya dipekerjakan di Libya.
"KBRI Tripoli segera menindaklanjuti laporan tersebut dg melakukan pelacakan terhadap lokasi dan nomor kontak SM. Pada tgl 15 Juni 2023, KBRI telah berhasil berkomunikasi langsung dengan SM," ungkap Judha dalam keterangannya.
Dalam komunikasi tersebut, diketahui SM bertempat tinggal di Benghazi, sekitar 1.000 km dari Tripoli.
Saat ini SM sudah dipindahkan dari rumah majikan dan saat ini telah aman berada di kantor agensi.
Judha mengatakan KBRI Tripoli telah mengajukan izin kepada Kemlu Libya untuk melakukan kunjungan ke Benghazi.
Pertemuan dengan SM di Benghazi dijadwalkan dilakukan pada tanggal 18 Juni 2023 untuk memastikan terpenuhinya hak hak SM dalam hukum Libya.
"KBRI juga telah menghubungi pihak keluarga dan BP3MI NTB untuk menyampaikan langkah penanganan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.