Bos Wagner Tarik Pasukan Tinggalkan Rusia, Setelah Dikabarkan Lakukan Kudeta ke Kremlin
Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin sepakat mengakhiri pemberontakan bersenjata dan pergi meninggalkan Rusia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Bos Wagner Group Yevgeny Prigozhin sepakat mengakhiri pemberontakan bersenjata dan pergi meninggalkan Rusia, usai mengerahkan 25.000 pasukannya menyerang ibu kota Moskow.
Menurut pengumuman yang dirilis juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kesepakatan tersebut dibuat usai bos tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin menyetujui tawaran gencatan senjata yang diajukan presiden Putin.
Prigozhin akan dibebaskan dari penuntutan dan dipersilahkan berangkat ke Belarus, apabila membatalkan pemberontakan serta menarik semua pasukan Wagner dari Moskow, seperti yang dikutip dari The Moscow Times.
"Kami menarik barisan kami dan kembali ke kamp lapangan, agar tidak ada pertumpahan darah di Rusia," kata Prigozhin dalam rekaman suara yang diunggah saluran Telegram Kremlin, Sabtu (24/6/20223).
Alasan Wagner Khianati Putin
Sebelum kesepakatan damai disahkan, Prigozhin sempat mengerahkan pasukannya ke Moskow untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Bos Wegner itu mengklaim berhasil menguasai fasilitas militer dan lapangan terbang di Rostov-on-Don, Russia, pada Sabtu pagi.
Baca juga: Pidato Putin soal Isu Kudeta Wagner: Kami akan Hentikan Pemberontakan Bersenjata
Hubungan Putin dengan militer Rusia dilaporkan memanas selama beberapa bulan terakhir karena perselisihan terkait cara perang di Ukraina. Konflik ini kian menegang ketika Prigozhin menuding angkatan bersenjata reguler Rusia telah menyerang kamp Wagner.
Prigozhin juga menuduh angkatan bersenjata reguler Rusia telah mempengaruhi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu untuk bersekongkol menunda pengiriman pasokan senjata dan sejumlah amunisi yang dibutuhkan tentara-tentara bayaran Wagner selama di medan perang.
Baca juga: Pimpinan Wagner Klaim Berhasil Kuasai Gedung Markas Militer Rusia di Rostov
“Menteri pertahanan dan kepala angkatan bersenjata Rusia telah berkhianat, menghancurkan Wagner Group dengan mencegah tentara-tentara bayaran mendapatkan amunisi dan pasokan senjata selama di medan perang,” jelas bos Wagner
"Mereka dengan licik menipu kami, mencoba mencabut hak kami untuk mempertahankan rumah kami dan malah memburu Pasukan Wagner," tambah Prigozhin
Hal itu yang kemudian membuat Prigozhin geram dan bersumpah membalas dendam dengan menyerbu Moskow.
Namun pasca Putin memberikan pengampunan pada Prigozhin yang diklaim telah menghianati Rusia, kemarahan Wagner Group akhirnya mereda.
Baca juga: Sosok Yevgeny Prigozhin, Bos Wagner yang Ingin Kudeta Vladimir Putin, Rusia di Ambang Perang Saudara
"Tindakan kelompok Wagner yang menikam dari belakang merupakan pukulan bagi Rusia, bagi rakyat kami. Dan tindakan kami untuk mempertahankan Tanah Air dari ancaman semacam itu akan sangat keras," kata Putin.
Menurut informasi yang beredar pasca kudeta oleh pasukan Wagner, kini Moskow mulai memperketat keamanan secara signifikan denngan menempatkan polisi dan unit tanggap di fasilitas vital, lembaga negara dan infrastruktur transportasi.