WNI di Prancis Diminta Waspada, Kerusuhan di Paris Meluas, Toko Dijarah dan Rumah Wali Kota Dibakar
Kerusuhan di Perancis pecah usai tindakan polisi yang menembak mati pemuda Perancis keturunan Aljazair,Nahel (17).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerusuhan di Prancis masih terus terjadi pada hari kelima sejak awal kejadian.
Ribuan polisi dikerahkan menghalau massa yang mulai chaos melakukan perusakan dan pembakaran bahkan penjarahan.
Titik-titik kerusuhan berada di pusat kota Paris dan Marseille.
Sebelumnya, kerusuhan sempat meluas ke Seine-Saint Denis, Villeurbanne, dan juga di kota-kota besar lainnya, termasuk Nantes dan Toulouse pada Rabu (28/6) malam hari.
Kerusuhan di Perancis pecah usai tindakan polisi yang menembak mati pemuda Perancis keturunan Aljazair,Nahel (17).
Baca juga: Kerusuhan di Kota Paris, Ada Sekitar 6.500 WNI yang Tinggal di Paris
Korban merupakan pengemudi mobil yang mencoba kabur saat diminta berhenti oleh polisi lalu lintas pada Selasa (27/6) di kota Nanterre, Perancis. Terkait hal tersebut Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha memastikan tidak ada WNI yang terdampak kerusuhan tersebut.
"KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian kota Nanterre serta simpul simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak atau terlibat kerusuhan tersebut," kata Judha.
Kendati demikian lanjut Judha, WNI yang berada di Prancis diimbau agar tetap waspada dan menjauhi titik-titik kerusuhan.
"(WNI diimbau untuk) menghindari lokasi kerumunan massa, dan mengikuti arahan otoritas setempat," ujar Judha.
Bagi WNI yang menghadapi kondisi darurat sangat disarankan agar segera menghubungi hotline KBRI Paris atau KJRI Marseille di: Hotline KBRI Paris: +33 6 21 12 21 09
Hotline KJRI Marseille: +33 6 18 22 12 83.
Senjata Dicuri
Sebuah toko senjata di kota Marseille dijarah massa yang mengamuk.
Sekitar 30 anak muda masuk ke toko dan mencuri empat senapan berburu.