Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Israel ke Jenin Palestina jadi Operasi Militer Terbesar sejak 2002

Pasukan Israel kembali melancarkan serangannya ke Kamp Jenin di Tepi Barat Palestina. Operasi militer ini menjadi yang terbesar sejak 2002.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
zoom-in Serangan Israel ke Jenin Palestina jadi Operasi Militer Terbesar sejak 2002
Jaafar ASHTIYEH / AFP
Kendaraan lapis baja Israel melewati kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 3 Juli 2023, setelah serangan Israel. Tentara Israel mengatakan pada 3 Juli 2023 bahwa mereka menyerang sasaran di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dalam "upaya kontraterorisme ekstensif" yang menurut kementerian kesehatan Palestina telah menewaskan satu penduduk dan melukai lainnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina pada Senin (3/7/2023) menjadi operasi militer terbesar sejak 2002.

Operasi militer Israel kali ini telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan 100 lainnya mengalami luka-luka.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan 10 serangan udara menggunakan drone dan ratusan tentara telah menargetkan pusat "komando dan kendali" militan.

IDF mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya meluncurkan serangan ini sebagai bentuk upaya kontraterorisme.

Dikutip dari CNN, lima dari mereka yang tewas dalam serangan Israel adalah remaja.

Menanggapi kabar tersebut, Kepala Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, saat ini hanya ada delapan teroris yang tewas di Jenin.

Baca juga: 8 Warga Palestina Tewas Saat Militer Israel Serang Kamp Pengungsi Jenin Pakai Drone

Ia membantah bahwa pasukannya telah membunuh non-kombatan saat melakukan serangan.

Berita Rekomendasi

Hagari memang mengakui bahwa warga sipil termasuk di antara yang terluka, tetapi bersikeras bahwa operasi itu hanya ditujukan untuk menargetkan "teroris".

"Ini bukan invasi terhadap Jenin, ini bukan melawan Otoritas Palestina."

"Itu tidak melawan orang Palestina yang tidak bersalah dan tidak bersalah. Ini melawan teroris di kamp ini," kata Hagari.

Operasi militer yang dilancarkan pasukan Israel telah memicu kecaman langsung.

Baca juga: Jenin: Israel gunakan dron dalam operasi militer besar-besaran di Tepi Barat, korban warga Palestina terus berjatuhan

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyebut operasi militer skala besar Israel sebagai kejahatan perang baru.

"Keamanan dan stabilitas tidak akan tercapai di kawasan kecuali rakyat Palestina merasakannya."

"Apa yang dilakukan pemerintah pendudukan Israel di Kota Jenin dan kampnya adalah kejahatan perang baru terhadap rakyat kami yang tak berdaya," ujar Mahmoud Abbas.

Mesir juga mengutuk serbuan Israel, menyebutnya sebagai tindakan agresi.

Ribuan Orang Melarikan Diri

Serangan Israel ke Kota Jenin Palestina 25423563464574587
Warga mengevakuasi kamp pengungsi Jenin selama operasi militer Israel di Tepi Barat yang diduduki pada 3 Juli 2023. Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat utara, rumah bagi kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana telah terjadi serentetan serangan terhadap orang Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.

Akibat operasi militer Israel ini, ribuan orang di Kota Jenin telah melarikan diri pada Senin malam.

Para warga menghindari pertempuran ketika pasukan Israel terus maju.

Baca juga: Pembelian Jet Tempur F-35, Israel Bayar Pakai Bantuan dari Amerika

Dikutip dari The Times of Israel, kelompok layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, setidaknya 3.000 orang telah dievakuasi dari seperempat kota.

Rekaman yang dirilis oleh media Palestina menunjukkan kerumunan berjalan keluar dari Jenin, beberapa bergerak melewati kendaraan militer Israel.

Laporan media Palestina juga mengatakan militer Israel mengerahkan bala bantuan ke Jenin.

Dalam rekaman yang dibagikan secara online, konvoi besar kendaraan tentara, termasuk buldoser, terlihat memasuki kawasan tersebut pada Senin malam.

Pejabat Israel membantah memerintahkan evakuasi setelah media Palestina mengatakan IDF telah menginstruksikan warga untuk meninggalkan daerah tersebut.

Baca juga: Pasukan Israel Luncurkan 10 Serangan Udara, Kamp Pengungsi Jenin Dikepung Kendaraan Lapis Baja

Juru bicara bahasa Arab IDF, Avichay Adraee, mengatakan laporan evakuasi tidak berdasar.

Pejabat keamanan mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa Pasukan Pertahanan Israel tidak mengeluarkan perintah evakuasi.

Kelompok Hak Asasi Serukan Sanksi

Kelompok hak asasi Palestina, Al-Haq mengatakan, ini adalah "waktu yang tepat" bagi Israel untuk menghadapi sanksi dan embargo senjata.

Kelompok itu mengatakan bahwa otoritas Israel telah mengeluarkan peringatan yang memberi warga waktu hanya dua jam untuk mengevakuasi kamp Jenin.

Baca juga: Israel Menyerang Tepi Barat Palestina, Kamp Jenin Kembali jadi Sasaran, 1 Warga Tewas

Dikutip dari Al Jazeera, Al-Haq percaya perintah evakuasi bisa menjadi awal dari serangan yang lebih besar di kamp tersebut.

"Tanda yang mengganggu ini menunjukkan IOF sedang bersiap untuk serangan besar-besaran di #JeninRefugeeCamp," tulis Al-Haq melalui Twitter-nya.

"Dengan kendaraan militer lapis baja penuh, termasuk buldoser D9, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah warga Palestina yang tewas & penghancuran rumah & infrastruktur Palestina." lanjut pernyataan tersebut.

Sebelumnya, kelompok hak asasi manusia internasional Human Rights Watch juga mengatakan bahwa pasukan Israel memiliki "rekam jejak peluncuran serangan udara yang secara tidak sah membunuh warga sipil dan merupakan kejahatan perang".

Ia meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas