Jurnalis Rusia Yelena Milashina Dianiaya di Chechnya, Digunduli dan Dilumuri Pewarna Hijau
Yelena Milashina, jurnalis Rusia Novaya Gazeta, dianiaya di Chechnya. Ia digunduli dan dipukuli. Rekannya, Alexander Nemov, ditusuk di bagian kaki.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis Rusia, Yelena Milashina, menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok bersenjata saat mengunjungi Republik Chechnya, bagian Federasi Rusia, pada Selasa (4/7/2023) siang.
Yelena Milashina ditemani pengacara, Alexander Nemov, saat berkunjung ke Kota Grozny, Chechnya, untuk menghadiri sidang pengadilan ibu dari seorang aktivis Chechnya.
Keduanya dihadang oleh sekelompok bersenjata ketika dalam perjalanan dari bandara.
Mereka mengancam akan menembak Yelena Milashina, yang bekerja di media Rusia, Novaya Gazeta.
"Anda telah diperingatkan. Keluar dari sini dan jangan menulis apapun," kata Kelompok HAM Rusia, Memorial and Crew Against Torture (CAT), mengutip ancaman dari para penyerang.
Para penyerang itu juga menyita dan menghancurkan ponsel Yelena Milashina dan Alexander Nemov.
Baca juga: Rudal Rusia Hantam Kharkiv, 43 Orang Terluka saat Hadiri Pemakaman Tentara Ukraina
CAT mengatakan, kelompok bersenjata itu mencukur rambut Yelena Milashina.
Mereka juga mewarnai wajah Yelena Milashina dengan pewarna hijau.
Yelena Milashina dan Alexander Nemov yakin, para penyerang telah mengincar mereka sejak dari bandara.
"Itu adalah penculikan klasik," kata Yelena Milashina kepada Kepala CAT, Sergei Babinets, di rumah sakit di Grozny, dikutip dari BBC Internasional.
Alexander Nemov mengatakan, para penyerang memaksa mereka keluar dari mobil.
"Mereka menembaki lalu melempar sopir kami keluar dari mobilnya, naik, menundukkan kepala, mengikat tangan saya, memaksa saya berlutut dan menodongkan pistol ke kepala saya," lanjutnya.
"Mereka melempar kami ke pinggir jalan dan mulai menendang wajah kami, di sekujur tubuh. Mereka menikam kaki saya," kata Alexander Nemov seperti dikutip dari asosiasi pengacara Rusia.
Baca juga: NATO Tunda Latihan dan Bantuan Jet Tempur F-16 hingga Serangan Balasan Ukraina Selesai
Yelena Milashina juga mengatakan, setelah diseret ke jurang, para penyerang mulai memukuli mereka dengan pipa polypropylene plastik.
Para penyerang menuntut agar mereka membuka kunci ponsel mereka.
Dia menjelaskan kata sandinya terlalu rumit untuk disadap saat dipukuli.
"Mereka tidak mengerti, dan pada saat mereka mengerti, mereka sudah mencukur saya dan menuangkan pewarna hijau ke saya dan saya tidak melihat apa-apa," katanya kepada Kepala CAT, Sergei Babinets.
Pewarna tersebut biasa digunakan sebagai antiseptik dan pernah digunakan dalam serangan sebelumnya terhadap para pembangkang di Rusia, termasuk Alexei Navalny.
Kondisi Yelena Milashina dan Alexander Nemov
Baca juga: 3 Drone yang Menuju Moskow Berhasil Dicegat, Rusia Sebut Ukraina Lakukan Serangan Teroris
Kepala CAT, Sergei Babinets, menerbitkan foto Yelena Milashina yang sedang menelepon Komisaris HAM Rusia, Tatiana Moskalkova.
Kedua tangan Yelena Milashina terlihat diperban.
Kepalanya hampir gundul karena rambutnya yang dicukur oleh para penyerang.
Selain itu, terlihat ada sedikit lebam pada wajahnya yang dimuluri pewarna hijau, seperti diberitakan oleh The Moscow Times.
Dia menderita cedera otak akibat pemukulan dan awalnya didiagnosis dengan tiga jari patah, meskipun dokter kemudian mengatakan jari-jarinya masih utuh.
Yelena Milashina dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Beslan, Republik Kaukasus Utara, atas perintah Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Sementara itu, Alexander Nemov juga terluka parah dan CAT memposting gambar yang menunjukkan luka tusukan di kakinya.
"Kami telah menginstruksikan layanan yang kompeten untuk melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi para penyerang," kata Ramzan Kadyrov di Telegram resminya, Selasa (4/7/2023) malam.
“Pihak berwenang mulai bekerja segera setelah insiden itu dilaporkan,” lanjutnya.
Penyerangan Sebelumnya
Sebelumnya, Yelena Milashina pernah diserang bersama pengacara lain di Kota Grozny pada Februari 2020.
Pada penyerangan kali ini, Yelena Milashina bersama pengacara Alexander Nemov.
Alexander Nemov mewakili kliennya, Zarema Musaeva, istri seorang pensiunan hakim federal dan ibu dari pengacara HAM dan aktivis Abubakar Yangulbaev.
Zarema Musaeva menghadapi hukuman 5,5 tahun penjara atas tuduhan penipuan dan menyerang pihak berwenang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.