Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri setelah Koalisi Pemerintahannya Terpecah

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengundurkan diri setelah koalisinya terpecah. Ia dan Kabinetnya masih berkuasa sementara, hinga ada koalisi baru.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri setelah Koalisi Pemerintahannya Terpecah
Lex van LIESHOUT/ANP/AFP
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menghadiri debat tentang program penelitian "Kemerdekaan, dekolonisasi, kekerasan dan perang di Indonesia 1945-1950" di DPR di Den Haag, 14 Juni 2023. Pada Februari tahun ini, Rutte meminta maaf atas "kekerasan ekstrem" selama perjuangan kemerdekaan bekas jajahan Hindia Belanda itu. Lex van LIESHOUT/ANP/AFP - Mark Rutte mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat, 7 Juli 2023. 

Kedua partai itu juga mengusulkan agar ada pembatasan jumlah anggota keluarga yang diizinkan bergabung dengan pencari suaka di Belanda.

Ketegangan Sebelum Koalisi 4 Partai Runtuh

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda akan memperketat penguncian sebagian Covid-19 dengan penutupan awal bar, restoran, dan toko untuk mengekang lonjakan kasus, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada 26 November 2021. (Photo by Bart Maat / ANP / AFP) / Netherlands OUT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda akan memperketat penguncian sebagian Covid-19 dengan penutupan awal bar, restoran, dan toko untuk mengekang lonjakan kasus, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada 26 November 2021. (Photo by Bart Maat / ANP / AFP) / Netherlands OUT (AFP/BART MAAT)

Baca juga: Belanda Akui Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, Bukan 27 Desember 1949

Ketegangan memuncak pada minggu ini, ketika Mark Rutte menuntut dukungan untuk proposal untuk membatasi masuknya anak-anak pengungsi perang yang sudah berada di Belanda.

Mark Rutte juga membuat keluarga mereka menunggu setidaknya dua tahun sebelum mereka dapat bersatu.

Permohonan suaka di Belanda melonjak sepertiga tahun lalu menjadi lebih dari 46.000.

Pemerintah Belanda memproyeksikan mereka dapat meningkat menjadi lebih dari 70.000 tahun ini, melampaui rekor tertinggi sebelumnya di tahun 2015.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita Rekomendasi

Berita lain terkait Mark Rutte

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas