India dan UEA Setuju Selesaikan Perdagangan dalam Rupee dan Dirham
India dan Uni Emirat Arab sepakat menciptakan mekanisme penyelesaian perdagangan dalam mata uang nasional, berlawanan dengan penggunaan dolar AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Dalam dorongan besar terhadap posisi mata uang rupee, India dan Uni Emirat Arab pada Sabtu kemarin sepakat untuk menciptakan mekanisme penyelesaian perdagangan dalam mata uang nasional, berlawanan dengan penggunaan dolar Amerika Serikat (AS).
Selama kunjungan satu hari Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi ke UEA, salah satu produsen minyak terbesar di Timur Tengah dan bank sentral kedua negara menandatangani nota kesepahaman untuk menetapkan kerangka kerja demi mempromosikan penggunaan mata uang lokal seperti rupee dan dirham untuk transaksi lintas batas.
Mereka juga akan menautkan sistem pembayaran instan mereka, Antarmuka Pembayaran Terpadu (UPI) India dan Platform Pembayaran Instan (IPP) UEA.
"Ini adalah aspek yang sangat penting untuk kerja sama India-UEA. Ini membuka jalan bagi peningkatan kerja sama ekonomi dan akan membuat interaksi keuangan internasional menjadi lebih sederhana," kata Modi.
Perkembangan tersebut terjadi hanya sehari setelah Modi mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai untuk penggunaan sistem pembayaran UPI di Prancis.
Ia mengatakan layanan akan dimulai dari Menara Eiffel, di mana wisatawan India akan dapat melakukan pembayaran dalam rupee menggunakan aplikasi seluler.
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (16/7/2023), Menteri Luar Negeri India Vinay Mohan Kwatra menggambarkan perjalanan Modi ke UEA sebagai 'kunjungan singkat namun sangat signifikan, suatu hal positif dalam kemitraan antara India dan UEA'.
Selain perjanjian rupee-dirham, diumumkan pula bahwa Institut Teknologi India (IIT) yang dikelola pemerintah India akan mendirikan kampus di Abu Dhabi, UEA bekerja sama dengan IIT-Delhi.
Sementara Kementerian Pendidikan kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama terpisah.
IIT-Abu Dhabi akan menjadi salah satu dari tiga kampus sekolah teknologi terkemuka di negara itu, dengan dua lainnya berada di Zanzibar, Tanzania dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Qatar dan UEA Pulihkan Hubungan Diplomatik setelah 6 Tahun, Kedutaan Kembali Beroperasi
Modi pun memuji ambisi global negaranya di bidang pendidikan.
"Ini menandai langkah signifikan dalam internasionalisasi pendidikan kami dan merupakan bukti kecakapan inovasi India. Pendidikan adalah ikatan yang menyatukan kita, itu adalah percikan yang memicu inovasi. Bersama-sama, kita akan memanfaatkan kekuatan ini untuk kemakmuran bersama dan perbaikan global," papar Modi.
Selama pembicaraan bilateralnya dengan Presiden UEA dan penguasa Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, kedua pemimpin menyatakan kepuasan bahwa hubungan UEA-India telah menyaksikan kemajuan luar biasa di semua lini.
Perdagangan India-UEA meningkat menjadi 85 miliar dolar AS pada 2022, menjadikan negara Arab sebagai mitra dagang terbesar ketiga India untuk periode 2022-2023 dan tujuan ekspor terbesar kedua India.
Ini membuat India menjadi mitra dagang terbesar kedua UEA.
Februari lalu, India menjadi negara pertama yang menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan UEA.
Perdagangan bilateral telah meningkat sekitar 15 persen sejak CEPA mulai berlaku pada 1 Mei 2022.
Baca juga: UEA Minta Israel Hentikan Eskalasi di Masjid Al-Aqsa
Dalam dorongan lebih lanjut untuk peluang investasi bagi UEA di India, Otoritas Investasi Abu Dhabi (ADIA) akan mendirikan zona bebas di Gujarat International Finance Tec-City (GIFT City), yang meniru garis Dubai International Financial Center (DIFC), dalam beberapa bulan ke depan.
Ia juga mengumumkan partisipasinya dalam COP28, Konferensi Perubahan Iklim PBB yang berlangsung di Dubai mulai 30 November hingga 12 Desember.
Modi, yang dikenal memiliki hubungan pribadi dengan para pemimpin global, berterima kasih kepada pemimpin UEA atas keramahannya.
"Cara hubungan antara negara kita telah berkembang, anda telah memberikan kontribusi besar untuk itu. Setiap orang di India memandang anda sebagai teman sejati," kata Modi kepada Presiden Al Nahyan.
Pemimpin UEA itu membalas niat baik Modi dengan menyajikan makanan vegetarian lengkap di jamuan makan di Istana Kepresidenan Qasr-al-Watan di Abu Dhabi, karena Modi memang dikenal sebagai vegetarian yang ketat.
Pada 2015, ia menjadi PM India pertama yang mengunjungi UEA dalam 34 tahun.
Negara Teluk itu bukan hanya mitra dagang utama India, namun juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 3,5 juta orang India dan merupakan sumber utama arus masuk pengiriman uang ke India.
Sumber: https://www.rt.com/india/579764-modi-uae-rupee-dirham-trade/