TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pesawat tempur-pembom Su-25 Rusia jatuh ke Laut Azov, yang berada dekat kota Rusia Yeysk - sebuah wilayah di Donetsk Ukraina yang dikuasai Rusia.

Pilot pesawat tempur-pembom Su-25 itu terlontar, kata pejabat setempat.

Dalam perkembangan lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengecam keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Stoltenberg mengatakan "perang ilegal" Rusia melawan Ukraina terus "membahayakan jutaan orang yang rentan di seluruh dunia".

Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-510 berikut yang dikutip dari Al Jazeera:

1. Update pertempuran

- Jembatan Krimea diperbaiki 1 November mendatang

Wakil Perdana Menteri Rusia Marat Khusnullin mengatakan jembatan Krimea akan diperbaiki pada 1 November 2023.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-509: Pertempuran di Front Timur Meningkat

- Rusia tangguhkan partisipasi dalam kesepakatan biji-bijian, pejabat Moskow sebut tak ada hubungannya dengan serangan jembatan Krimea

Juru bicara Kremlin Dimitry Peskov mengatakan tidak ada hubungan antara serangan Jembatan Krimea dan keputusan Rusia untuk menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

- Pesawat tempur Rusia jatuh ke Laut Azov

Sebuah pesawat tempur-pembom Su-25 Rusia jatuh ke Laut Azov, yang berada dekat kota Rusia Yeysk - sebuah wilayah di Donetsk Ukraina yang dikuasai Rusia.

Pilot pesawat tempur-pembom Su-25 itu terlontar, kata pejabat setempat.

2. Update kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

- Ukraina tuduh Rusia bahayakan keamanan pangan global

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia "membahayakan keamanan pangan global" setelah Moskow menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

- Sekjen NATO kecam keputusan Rusia mundur dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg mengecam keputusan Rusia untuk menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Stoltenberg mengatakan "perang ilegal" Rusia melawan Ukraina terus "membahayakan jutaan orang yang rentan di seluruh dunia".

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-507: Putin Gagal Cari Pengganti Bos Wagner

- Reaksi WTO atas keputusan Rusia mundur dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

Kepala Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala, mengatakan dia "sangat kecewa" dengan berakhirnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Dia menggambarkan penting untuk memastikan stabilitas harga pangan global.

“Sedih untuk mengatakan bahwa orang miskin dan negara miskin paling terpukul,” tulisnya di Twitter.

- Turki yakin Putin ingin melanjutkan keputusan Rusia mundur dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia percaya Presiden Rusia Vladimir Putin ingin kesepakatan itu berlanjut dan bahwa dia akan membahas masalah tersebut, termasuk ekspor pupuk Rusia, dengan Putin ketika mereka bertemu langsung selama pertemuan yang diharapkan pada bulan Agustus.

- Reaksi Zelensky atas keputusan Rusia mundur dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan segala sesuatu harus dilakukan agar koridor ekspor biji-bijian Laut Hitam terus digunakan, dengan atau tanpa partisipasi Rusia.

3. Bantuan kemanusiaan

- Paus Fransiskus kirim utusan ke AS

Paus Francis mengirim utusan tingkat tinggi untuk berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang deportasi anak-anak Ukraina oleh Moskow, menurut sebuah laporan oleh Politico.

Kardinal Matteo Zuppi diperkirakan akan bertemu Biden di Gedung Putih pada Selasa, kata Politico.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-506: Ukraina Tembak Jatuh Drone Shahed yang Diluncurkan Rusia

- AS umumkan bantuan kemanusiaan

Kepala bantuan Amerika Serikat (AS) Samantha Power mengumumkan lebih dari $500 juta bantuan kemanusiaan untuk Ukraina selama kunjungan ke Kyiv.

4. Sanksi

- Inggris jatukan saksi terhadap Rusia

Inggris memberlakukan babak baru sanksi terhadap Rusia karena perangnya di Ukraina.

Menteri Kebudayaan Rusia Olga Lyubimova dan Menteri Pendidikan Sergey Kravtsova masuk dalam daftar sanksi terbaru Inggris.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)