Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-512: Hindari Penangkapan, Putin Tak Hadiri KTT BRICS di Afsel
Afrika Selatan merupakan anggota ICC, artinya pemerintahan Presiden Cyril Ramaphosa wajib menangkap Putin jika masuk ke negara itu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan (Afsel) bulan depan melalui konferensi video, menurut Kremlin.
Baru-baru ini, muncul spekulasi bahwa Putin dapat ditahan dengan surat perintah dari Pengadilan Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang di Ukraina jika terlihat secara langsung di pertemuan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Afsel merupakan anggota ICC, artinya pemerintahan Presiden Cyril Ramaphosa wajib menangkap Putin jika masuk ke negara itu.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-512 berikut yang dikutip dari The Guardian dan CNN:
Rusia: semua kapal yang keluar-masuk Laut Hitam akan dianggap angkut peralatan militer
Rusia menegaskan, bahwa semua kapal yang keluar-masuk ke pelabuhan Ukraina di Laut Hitam akan dianggap sebagai pengangkut peralatan militer.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-511: Presiden Afrika Minta Izin ke ICC Tidak Ikut Tangkap Putin
Peringatan itu berlaku mulai Kamis (20/7/2023).
Hanya beberapa hari setelah Moskow keluar dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
AS: Rusia letakkan ranjau laut di pelabuhan Ukraina
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adam Hodge, mengaku Amerika Serikat (AS) punya informasi yang menyebut Rusia telah meletakkan ranjau laut tambahan di dekat pelabuhan Ukraina.
“Kami percaya bahwa ini adalah upaya terkoordinasi untuk membenarkan setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam dan menyalahkan Ukraina atas serangan ini,” katanya.
Beredar video tunjukkan bos Wagner di Belarusia
Sebuah video beredar luas menunjukkan Kepala tentara bayaran Rusia Wagner, Yevgeny Prigozhin, berbicara kepada para pejuangnya di Belarusia.
Pria itu terdengar mengatakan, bahwa upaya perang Rusia di Ukraina sebagai "aib".