Rusia Tangkap Dalang Jatuhnya Malaysia Airlines, Dulu Pahlawan Igor Girkin Kini Dianggap Pengkhianat
Penguasa Rusia dilaporkan telah menangkap tokoh militan Republik Rakyat Donetsk (DPR) Igor Vsevolodovich Girkin.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Penguasa Rusia dilaporkan telah menangkap tokoh militan Republik Rakyat Donetsk (DPR) Igor Vsevolodovich Girkin.
Igor Girkin ditangkap oleh militer Rusia karena tuduhan ekstrimisme.
Padahal Rusia sebelumnya menghalangi pengadilan internasional yang berusaha menangkapnya.
Girkin atau dikenal sebagai Igor Ivanovich Strelkov adalah mantan komandan milisi Rusia yang kontroversial.
Baca juga: Ukraina Nasionalisasi Bank Milik Rusia, Presiden Volodymyr Zelenskiy Sudah Tekan Undang-undangnya
Pria yang lahir pada 17 Desember 1970, adalah seorang warga negara Rusia dari Moskow yang memainkan peran penting dalam Perang di Donbass semenjak Ukraina memisahkan diri daru Rusia.
Ia dikenal setelah jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines karena dirudal oleh militan Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Strelkov yang saat itu menjabat sebagai menteri pertahanan di DPR dianggap sebagai dalangnya dan divonis penjara seumur hidupsecara in absensia oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Belanda.
Menurut Newsweek, Strelkov merupakan seorang nasionalis Rusia, seorang blogger militer terkemuka, dan mantan petugas Layanan Keamanan Federal (FSB) yang membantu langkah Rusia untuk mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Dia ditahan di rumahnya sekitar tengah hari waktu Moskow, lapor kantor berita Rusia RBC, mengutip pengacaranya, Alexander Molokhov, dan dua sumber penegak hukum.
Mengutip sumber, RBC melaporkan pada hari Jumat bahwa Komite Investigasi Rusia sedang melaksanakan perintah penggeledahan di rumah Strelkov, dan dia telah ditahan.
Pengacara Strelkov mengkonfirmasi penahanannya, menurut outlet tersebut.
Sumber penegak hukum mengklaim, penangkapan itu berdasarkan pengaduan pidana yang diajukan oleh mantan anggota perusahaan militer swasta Grup
Wagner.
Baca juga: Perang Ukraina: Harga gandum melonjak setelah Rusia ancam serang kapal
Sebuah pesan yang diposting di media sosial Strelkov, yang ditandatangani oleh istrinya, mengatakan bahwa dia mengetahui tentang penahanan tersebut dari petugas blok apartemen.
Teman tak dikenal mengatakan Strelkov diduga ekstremisme, menurut pesan tersebut.
Outlet berita Rusia lainnya kemudian mengkonfirmasi berita tentang penahanan Strelkov, mengutip sumber mereka sendiri.
Strelkov menjadi fokus perhatian internasional pada 2014 saat menjabat sebagai menteri pertahanan di Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Peran itu menjadikannya tersangka utama dalam penyelidikan Belanda atas jatuhnya pesawat MH17 Malaysia Airlines, yang jatuh pada Juli 2014, menewaskan 298 orang di dalamnya.
Pada November 2022, pengadilan Belanda menghukum Strelkov in absentia dengan hukuman seumur hidup.
Moskow menolak penuntutan tersebut karena bermotivasi politik dan mengklaim bahwa itu adalah upaya untuk menutupi kemungkinan bersalah oleh Ukraina.
Strelkov sekarang menjadi blogger militer yang populer, dan merupakan pengkritik vokal pemerintah Rusia dan kepemimpinan militer di tengah konflik dengan Ukraina.
Awal tahun ini, Strelkov terlibat perseteruan publik dengan Yevgeny Prigozhin, kepala Grup Wagner.
Prigozhin menantang Strelkov untuk pergi ke garis depan dan bergabung dengan pasukannya, meskipun pasangan tersebut tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai posisi yang akan diambil Strelkov.
Prigozhin sekarang dipandang sebagai paria di Rusia setelah melakukan pemberontakan singkat bulan lalu.
Dia memerintahkan beberapa anak buahnya untuk berbaris ke Moskow dengan tujuan menggantikan jenderal senior Rusia.
Moskow mencap Prigozhin sebagai pengkhianat, tetapi mengizinkannya meninggalkan negara itu untuk menghindari pertumpahan darah besar.