Sekelompok Aktivis Wanita di India Bakar Rumah Para Tersangka yang Mengarak 2 Wanita Tanpa Busana
Sekelompok aktivis wanita menghancurkan dan membakar rumah pria India yang diduga mengarak dua wanita tanpa busana.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Sekelompok aktivis wanita marah saat mendatangi rumah sejumlah pria India yang diduga mengarak dua wanita tanpa busana di negara bagian di mana bentrokan etnis terjadi selama berbulan-bulan dan telah menewaskan sedikitnya 120 orang.
Mereka menghancurkan dan membakar rumah tersebut pada Jumat (21/7/2023) lalu.
Ini merupakan buntut dari viralnya sebuah klip video pada Rabu lalu yang menunjukkan dua wanita yang dilaporkan berasal dari kelompok suku Kuki berjalan tanpa busana di sepanjang jalan sambil dicemooh dan dilecehkan secara massal oleh komunitas Meitei.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (23/7/2023), kekerasan meletus di negara bagian timur laut Manipur antara suku Kuki yang mayoritas beragama Kristen dan Meitei yang mayoritas beragama Hindu pada Mei lalu.
Baca juga: 2 Wanita Tanpa Busana Diarak di India, Rumah Seorang Terduga Pelaku Dibakar Massa
Ini terkait kuota pekerjaan dan hak atas tanah sehingga menyebabkan bentrokan terus berlanjut.
Munculnya rekaman penghinaan terhadap wanita yang terjadi pada Mei lalu memicu kemarahan di seluruh negeri.
Bahkan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mengatakan hal itu telah 'mempermalukan India'.
Polisi kemudian menangkap empat tersangka pada Kamis lalu.
Pada hari yang sama sekelompok aktivis wanita melemparkan tumpukan jerami ke rumah salah satu pria di Imphal dan membakarnya.
Saat api berkobar, para wanita itu pun merobohkan tembok dan atap rumah menggunakan tongkat.
Selanjutnya pada Jumat lalu, gerombolan wanita lainnya menghancurkan rumah terdakwa kedua, membuatnya menjadi abu.
India umumnya tradisionalis, konservatif dan patriarkal, namun Meitei memiliki sejarah aktivisme perempuan, dengan perempuan memiliki peran yang lebih menonjol dalam masyarakat daripada di tempat lainnya di negara itu.
Baca juga: Diduga Aniaya Gadis 10 Tahun, Pilot di India dan Suaminya Ditarik Keluar Rumah dan Dikeroyok Massa
Video wanita telanjang itu memicu aksi protes di seluruh India pada Jumat lalu.
Para demonstran menyerukan agar Menteri Utama negara bagian tersebut mundur karena lamban dalam mengambil tindakan.
"Dapatkah orang normal melakukan hal-hal ini? Bahkan kucing, anjing, hewan tidak pernah melakukan tindakan kotor semacam ini. Ini bahkan bukan cara bagaimana manusia memperlakukan manusia lainnya," kata seorang demonstran di dekat Imphal, tempat ratusan wanita berkumpul untuk menyampaikan protes.
Mahkamah Agung India memperingatkan pemerintah Modi pada Kamis lalu bahwa jika ia tidak segera bertindak, maka 'kami akan melakukannya'.
Sementara pihak berwenang di Manipur yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu yang berkuasa mengatakan polisi telah mengambil tindakan segera setelah video itu muncul di media sosial.
"Sebuah 'penyelidikan menyeluruh' sedang dilakukan. Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," kata Menteri Utama negara bagian N Biren Singh pada Kamis lalu.
Kekerasan Manipur terjadi setelah komunitas Kuki memprotes tuntutan Meitei untuk kuota pekerjaan publik yang dicadangkan dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif, memicu ketakutan lama bahwa mereka mungkin juga diizinkan untuk memperoleh tanah di daerah yang saat ini dicadangkan untuk kelompok suku.
Rumah dan gereja pun dibakar, puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp yang dikelola pemerintah.