Profil Presiden Niger Mohamed Bazoum, Hadapi Pemberontakan Militer dan Dilengserkan dari Jabatannya
Mohamed Bazoum dilantik menjadi Presiden Niger pada 2 April 2021, berikut ini profil singkatnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Mohamed Bazoum dilantik menjadi Presiden Niger pada 2 April 2021.
Bazoum lahi pada 1 Januari 1960 di Bilabrine, Cercle N'guigme di Niger.
Keluarganya adalah anggota minoritas Arab Diffa.
Semasa sekolah, ia mengenyam pendidikan di sekolah lokal.
Bazoum kemudian mendalam ilmu filsafat di Universitas Cheikh Diop di Dakar, Senegal.
Setelah mendapatkan gelarnya, ia kembali ke Niger dan mengajar di sekolah, lapor Blackpast.
Karir politik Mohamed Bazoum
Bazoum terlibat dalam gerakan serikat buruh dan politik di Niger.
Baca juga: Tentara Niger Kudeta Presiden Mohamed Bazoum, Negara Tetangga Upayakan Mediasi
Ia dan Mahamadou Issoufou mendirikan Partai Nigeria untuk Demokrasi dan Sosialisme pada 1990-an.
Pada tahun 1993 Bazoum terpilih menjadi anggota Majelis Nasional.
Di Majelis Nasional Niger, ia menduduki kursi seorang Menteri Luar Negeri pada tahun 1995.
Lalu, pada tahun 2011, Bazoum sukses menggiring Issoufou merebut kursi kepresidenan.
Antara 2011-2015 ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Kerjasama, Integrasi Afrika, dan Nigeriens Abroad.
Bazoum menjabat sebagai Menteri Negara Dalam Negeri, Keamanan Publik, Desentralisasi, dan Urusan Adat dan Agama dari 2016 hingga 2020, selama masa jabatan kedua Issoufou.
Pada tahun 2020 Bazoum mengundurkan diri dari pemerintah untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Ia dipandang sebagai kandidat lanjutan setelah dua periode pemerintahan Mahamadou Issoufou.
Saat pemilihan diadakan pada 20 Desember 2020, Bazoum mengumpulkan 39 persen suara.
Pemilihan putaran kedua diadakan pada 21 Februari 2021, antara dua kandidat teratas.
Kali ini Bazoum memenangkan 55 persen suara.
Baca juga: Tentara Niger Umumkan Kudeta, Presiden Mohamed Bazoum Digulingkan dari Kekuasaannya
Upaya Kudeta Pertama
Pada tanggal 31 Maret, beberapa hari sebelum Bazoum resmi dilantik, sebuah percobaan kudeta dilancarkan.t
Tetapi dengan cepat dipadamkan oleh pasukan yang setia pada pemerintah.
Sesuai rencana, Bazoum pun dilantik pada 2 April 2021.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Niger terjadi transisi damai dari satu pemimpin yang dipilih secara demokratis ke pemimpin lainnya.
Hadapi Sejumlah Tantangan Besar
Semasa menjabat sebagai presiden, Bazoum juga menghadapi sejumlah tantangan besar.
Pemerintahannya berjuang mengatasi kemiskinan ekstrem, pengangguran tinggi, dan aktivitas pemberontak jihadis.
Bazoum berkampanye untuk membatasi ukuran keluarga, meningkatkan melek huruf di negara ini, dan mengatasi korupsi.
Baca juga: Pengawal Tahan Presiden Niger Mohamed Bazoum, Umumkan Kudeta Lewat Video
Ia mendukung pendidikan perempuan dengan alasan bahwa kesetaraan gender dapat dicapai melalui pendidikan.
Presiden Bazoum juga berencana untuk memperkuat keamanan di negara itu dan bekerja sama dengan negara-negara tetangga serta Prancis dan Amerika Serikat dalam memerangi pemberontakan ISIS yang telah berkecamuk di beberapa bagian Sahel.
Kudeta Militer Niger
Pada 26 Juli 2023, Tentara Pengawal Presiden (Paspampres) memblokade Istana Presiden untuk menggulingkan Bazoum.
Bazoum kemudian digulingkan pada penghujung hari.
Percobaan kudeta ini telah dikecam oleh Uni Afrika dan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS).
ECOWAS mendesak tentara pemberontak untuk segera membebaskan Bazoum.
Dikutip Guardian, Kolonel-Mayor Amadou Abdramane muncul di televisi negara untuk mengklaim bahwa Presiden telah dilengserkan dari kekuasaan.
Jabatan presiden kemudian digantikan oleh militer junta menamakan dirinya Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air.
Bazoum adalah Diffa Arab pertama yang terpilih sebagai presiden di Niger.
Ia menikah dengan Hadiza Ben Mabrouk.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)