Penelitian: Hampir Setengah dari Tahanan Ukraina Alami Penyiksaan dan Kekerasan Seksual di Kherson
Sebuah laporan penelitian dari badan hukum global mengungkapkan hampir setengah dari tahanan Ukraina mengalami penyiksaan dan pelecehan seksual.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
![Penelitian: Hampir Setengah dari Tahanan Ukraina Alami Penyiksaan dan Kekerasan Seksual di Kherson](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penampakan-bangunan-dan-koridor-tempat-orang-orang-ukraina-ditahan-dan-disiksa-pasukan-rusia.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Hampir setengah dari tahanan Ukraina yang dipenjara di kamp-kamp di Kherson mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual, menurut penelitian baru oleh sebuah firma hukum hak asasi manusia internasional.
Dilansir Daily Mail, analisis kasus di lebih dari 35 pusat penahanan mengungkapkan bahwa mati lemas, waterboarding, sengatan listrik, pemukulan, dan ancaman pemerkosaan menjadi teknik yang umum diterapkan oleh pasukan Rusia di wilayah yang diduduki.
Mobile Justice Team dari organisasi nirlaba Global Rights Compliance meninjau cerita dari 320 orang yang ditahan di Kherson bersama Kantor Kejaksaan Agung (OPG) Ukraina.
43 persen dari mereka melaporkan pengalaman penyiksaan sejak mereka ditahan.
Selain personel militer, orang-orang yang ditahan di pusat-pusat penahanan itu adalah sukarelawan, aktivis, pemimpin medis, guru, tokoh masyarakat, dan penegak hukum.
Wayne Jordash KC, pengacara sekaligus mitra pengelola dan salah satu pendiri Global Rights Compliance, mengatakan:
Baca juga: Pasukan Rusia Paksa Tanggalkan Pakaian Para Tahanan Ukraina sebelum Siksa dan Lecehkan Mereka
"Taktik penyiksaan dan kekerasan seksual yang diungkapkan Kantor Kejaksaan dari pusat penahanan Kherson menunjukkan bahwa rencana Putin untuk menghapus identitas Ukraina mencakup serangkaian kejahatan yang menggugah genosida."
"Paling tidak, pola yang kami amati konsisten dengan rencana sinis dan penuh perhitungan untuk mempermalukan dan meneror jutaan warga Ukraina untuk menundukkan mereka di bawah diktat Kremlin."
Analisis mereka mengungkap bukti baru kejahatan seksual mengerikan yang dilakukan oleh tentara Rusia di pusat-pusat tersebut.
Seorang tentara Rusia dilaporkan memerintahkan penyetruman alat kelamin 17 korban terpisah di seluruh pusat penahanan.
Anna Mykytenko, Penasihat Hukum Senior dan Manajer Negara Ukraina Global Rights Compliance, mengatakan kepada MailOnline:
"Apa yang kami perhatikan selama penyelidikan kami adalah bahwa kekerasan seksual telah - dan terus digunakan - oleh pasukan Rusia untuk merendahkan dan mempermalukan tahanan, dan tujuan lainnya."
Dia menambahkan: "Tidak ada keraguan bahwa para korban kejahatan ini akan menanggung luka psikologis jangka panjang setelah penahanan mereka di pusat-pusat penahanan ini."
Bukti kekejaman telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.