Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Iran Bakar Alquran di Swedia, Sebut Semua Agama Harus Dihancurkan

Bayrami Marjan, wanita Iran yang membakar Alquran di Swedia, mengatakan semua agama harus dihancurkan. Ini menyusul kecaman internasional di Swedia.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Wanita Iran Bakar Alquran di Swedia, Sebut Semua Agama Harus Dihancurkan
Twitter
Seorang wanita kelahiran Iran, Bayrami Marjan (47), membakar Alquran di Stockholm, Swedia di bawah perlindungan polisi di sebuah perapiran di pantai Angbybadet, distrik Bromma di tepi Danau Malaren pada Kamis (3/8/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Swedia kembali menjadi tempat pembakaran kitab suci Alquran, menyusul rencana pemerintah Swedia dan Denmark yang menjanjikan cara untuk mencegahnya.

Seorang wanita kelahiran Iran, Bayrami Marjan (47), membakar Alquran di Stockholm, Swedia di bawah perlindungan polisi pada Kamis (3/8/2023).

Wanita itu melakukan penodaan Alquran di sebuah perapian di pantai Angbybadet, distrik Bromma di tepi Danau Malaren.

Bayrami Marjan mengatakan, agama harus dihancurkan setelah dia membakar kitab suci umat Islam.

Pada tanggal 26 Juli 2023, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi sebuah resolusi, yang dirancang oleh Maroko, mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap kitab suci sebagai "pelanggaran hukum internasional", seperti diberitakan Middle East Monitor.

Baca juga: Pembakaran Al Quran Kembali Terjadi di Swedia, Peristiwa Ketiga dalam Beberapa Minggu Terakhir

Polisi menahan sekelompok kecil pengunjuk rasa yang keberatan dengan aksi penodaan yang dilakukan wanita imigran Iran itu.

"Saya ingin menunjukkan semua agama juga merupakan bagian dari politik dan Islam bukanlah agama yang demokratis," kata Bayrami Marjan, dikutip dari RT.

Berita Rekomendasi

Ia yang mengaku keluar dari Islam dan kini memeluk agama Kristen, tidak setuju aksinya ini akan menimbulkan ancaman keamanan bagi Swedia, mengingat potensi serangan balik.

Pembakaran Alquran di Swedia

Pembakaran kitab suci Alquran itu bukan yang pertama kalinya di Swedia.

Pemerintah Swedia yang mengizinkan aksi penodaan tersebut mendasarkan pada kebebasan berpendapat.

Swedia memicu pertikaian internasional setelah mengizinkan Salwan Momika, imigran Irak, yang membakar Alquran di luar masjid pada hari raya Idul Adha pada Juni 2023.

Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam.
Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam. (Oscar Olsson / Kantor Berita TT / AFP)

Beberapa bulan sebelumnya juga terjadi pembakaran Alquran yang dilakukan oleh politisi Swedia, Rasmus Paludan pada Januari 2023.

Pembakaran Alquran juga terjadi di luar kedutaan asing di Kopenhagen, Denmark para beberapa pekan terakhir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas