Drone Ukraina Hantam Kapal Tanker, Kemenlu Rusia Sebut Itu Tindakan Biadab dan Tidak Dibenarkan
Serangan drone Ukraina ini membuat kapal tanker Rusia itu berlubang di ruang mesin dekat garis air di sisi kanan
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM - Moscow berjanji akan melakukan pembalasan setelah drone Ukraina menghantam sebuah kapal tanker Rusia di Laut Hitam dekat Krimea Jumat malam saat serangan laut yang melibatkan drone.
Ukraina menyerang pelabuhan utama Rusia, Jumat pagi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskow menilai apa yang dilakukan Ukraina merupakan serangan teroris karena menyerang kapal sipil di Selat Kerch.
“Tidak ada pembenaran untuk tindakan biadab seperti itu,” tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.
Seorang pejabat dari Dinas Keamanan Ukraina mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka berada di balik serangan terhadap kapal tanker yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan Rusia.
"Drone laut itu yang diisi dengan 450 kilogram TNT digunakan untuk serangan itu," tambah pejabat yang enggan disebutkan nama karena tidak berwenang untuk memberikan pernyataan resmi.
Badan Federal untuk Transportasi Kelautan dan Sungai Rusia di Telegram mengatakan, kapal tanker itu berlubang di ruang mesin dekat garis air di sisi kanan yang disebabkan serangan drone laut.
Baca juga: Drone MQ-9A Reaper AS Dicegat Jet Tempur Su-30 Saat akan Masuk Udara Rusia di Atas Laut Hitam
Dilaporkan tidak ada korban di antara 11 anggota awak kapal yang ada di dalamnya.
Vladimir Rogov, seorang pejabat yang ditempatkan di Kremlin di wilayah Zaporizhzhia selatan yang sebagian diduduki Ukraina, mengatakan beberapa anggota awak kapal terluka karena pecahan kaca.
Vasyl Malyuk, pemimpin Dinas Keamanan Ukraina, mengatakan bahwa operasi khusus semacam itu dilakukan di perairan teritorial Ukraina adalah legal.
Diketahui serangan itu sempat menghentikan lalu lintas di Jembatan Kerch, serta transportasi feri.
Kapal tunda dikerahkan untuk membantu kapal tanker yang berada di bawah sanksi Amerika Serikat karena membantu menyediakan bahan bakar jet untuk pasukan Rusia yang berperang di Suriah, menurut kantor berita Rusia Tass.
Serangan Ukraina sebelumnya di Novorossiysk menghentikan lalu lintas maritim selama beberapa jam dan menandai pertama kalinya pelabuhan komersial Rusia menjadi sasaran dalam konflik yang telah berlangsung hampir 18 bulan.
Pelabuhan itu memiliki pangkalan angkatan laut, galangan kapal, dan terminal minyak, dan merupakan kunci untuk ekspor. Itu terletak sekitar 110 kilometer (sekitar 60 mil) timur Krimea.