Kritik KTT Arab Saudi, Rusia: Perang Berakhir jika Ukraina Hentikan Serangan dan Harus Netral
Rusia kritik KTT perdamaian Rusia-Ukraina di Arab Saudi. Jubir Rusia mengatakan perang dapat berakhir jika Ukraina hentikan serangan dan harus netral.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Sebelumnya, Arab Saudi menggelar pertemuan dengan 40 perwakilan negara untuk pembicaraan damai dalam perang Rusia-Ukraina pada Minggu (6/8/2023).
Rusia tidak diundang, namun China yang merupakan sekutu dekat Rusia hadir dalam pertemuan itu.
“China tidak keberatan, karena tidak pernah keberatan bahwa integritas teritorial Ukraina harus dihormati,” kata Igor Zhovkva, wakil kepala kantor Presiden Ukraina, Senin (7/8/2023) seperti diberitakan POLITICO.
Perwakilan China untuk Eurasia, Li Hui, mengatakan negaranya mendukung pembicaraan damai itu.
"Kami memiliki banyak ketidaksepakatan dan kami telah mendengar posisi yang berbeda, tetapi penting bahwa prinsip kami dibagikan," kata Li kepada Reuters sebelum pertemuan.
Sepuluh poin perdamaian yang dikembangkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendapat dukungan yang lebih banyak di KTT ini daripada saat mengadakan KTT perdamaian Rusia-Ukraina pertama di Kopenhagen, Denmark.
Seorang pejabat yang hadir dalam KTT di Arab Saudi itu mengatakan, akan dibentuk kelompok kerja untuk mengembangkan rincian tema utama berdasarkan 10 poin perdamaian dari Zelensky.
Rusia dikeluarkan dari pembicaraan itu karena telah menolak formula perdamaian Ukraina sejak awal.
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan mengawasi dengan cermat pembicaraan tersebut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)