TRIBUNNEWS.COM - Kepala Republik yang dipasang Rusia di Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan Ukraina melancarkan serangan artileri dan roket ke wilayahnya pada Selasa (8/8/2023).

"Serangan artileri dan roket Ukraina ke Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada Selasa merenggut nyawa tiga warga sipil dan melukai 11 lainnya, termasuk seorang anak," kata Denis Pushilin di Telegram, Rabu (9/8/2023).

Para korban tersebar di tiga distrik Kota Donetsk dan kota terdekat Shakhtyorsk.

Korban termasuk seorang anak berusia 11 tahun dan tim pekerja listrik yang berusaha memperbaiki saluran listrik.

“Semua yang terluka dirawat oleh dokter,” tambah Denis Pushilin, seperti dilaporkan RT.

Ia mengatakan, sepanjang hari, Donetsk berada di bawah tembakan hebat oleh angkatan bersenjata Ukraina.

Baca juga: Rusia Tembak Jatuh 2 Drone Tempur Ukraina yang Menargetkan Moskow

Kerusakan di Donetsk yang Diduduki Rusia

Penembakan itu juga merusak sepuluh bangunan umum, termasuk sebuah sekolah di Donetsk, taman kanak-kanak di Makiivka, dan sebuah pabrik di Shakhtyorsk dan 24 tempat tinggal di Donetsk dan Yasinovataya.

Serangan itu dimulai pada dini hari Selasa (8/8/2023), dengan Ukraina menggunakan artileri roket 122mm serta senjata Soviet 152mm dan NATO 155mm.

Pusat Gabungan untuk Kontrol dan Koordinasi (JGCC) telah mencatat lebih dari 40 gelombang penembakan dan peluncuran 148 amunisi di beberapa distrik di Donetsk.

Baca juga: Rusia Serang Pos Militer Ukraina di Pokrovsk, Donetsk, setelah 2 Rudal Tewaskan 8 Orang

Sementara itu, Wali Kota Donetsk, Aleksey Kulmezin, mengatakan serangan terus berlanjut.

Menurutnya, sejumlah warga sipil terluka dan beberapa bangunan rusak, termasuk sekolah yang rusak parah akibat pengeboman Ukraina.

Jumlah warga yang terluka saat ini belum diketahui.

Menurut laporan media setempat, truk yang dikemudikan oleh seseorang dan dua karyawan di sebuah perusahaan pengelolaan limbah, terkena selongsong peluru Ukraina.

Kulemzin juga mengatakan, kendaraan sipil lainnya juga terkena peluru, melukai tiga orang lagi.