12 Fakta Pembunuhan Calon Presiden Ekuador Fernando Villavicencio, Pemilu Tetap Digelar 20 Agustus
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait pembunuhan calon presiden Ekuador Fernando Villavicencio:
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
3. Presiden Ekuador Salahkan Jaringan Kriminal
Beberapa jam setelah penembakan, Presiden Guillermo Lasso menyalahkan jaringan kriminal atas kekerasan tersebut.
“Kejahatan terorganisir telah berjalan jauh, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka,” tulis Lasso di media sosial.
Baca juga: Populer Internasional: Capres Ekuador Tewas Ditembak - Unit Tempur Rusia Strom-Z
Delegasi FBI diharapkan segera tiba di Quito, tempat kejadian, menurut kantor Presiden Lasso.
4. Ekuador Nyatakan Keadaan Darurat
Presiden Guillermo Lasso pun mengumumkan keadaan darurat selama tiga hari.
Ia juga mengajukan banding ke Biro Investigasi Federal (FBI) di Amerika Serikat untuk bantuan dalam penyelidikan pemerintahnya.
5. Tingkat Kejahatan
Ekuador beberapa tahun terakhir mengalami lonjakan kejahatan.
Pada tahun 2022, Ekuador mencatat tingkat rekor pembunuhan dan penyitaan narkoba.
Mengingat lokasi Ekuador di pesisir antara daerah penghasil kokain di Peru dan Kolombia, negara ini menjadi wilayah yang banyak dicari untuk perdagangan narkoba.
Geng Ekuador menjalin hubungan erat dengan organisasi perdagangan narkoba internasional, yang akhirnya mendorong lonjakan kekerasan.
Baca juga: Calon Presiden Ekuador Ditembak Mati usai Hadiri Kampanye
6. Pengangguran Meningkat
Pandemi COVID-19 juga berdampak buruk, terutama di komunitas yang lebih miskin.