Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketahuan Joget Beriring Lagu Pop Ukraina, 3 Cewek Dipaksa Nyanyi ''Putin Adalah Pria Hebat''

Cuma karena berjoget diiringi lagu Ukraina, tiga wanita muda Krimea kena denda dan dipaksa menyanyi lagu pujian buat Vladimir Putin

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ketahuan Joget Beriring Lagu Pop Ukraina, 3 Cewek Dipaksa Nyanyi ''Putin Adalah Pria Hebat''
Sergei Malgavko/TASS
Selat Kerch yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia. Sebuah kapal tanker Rusia dihantam drone Ukraina di selatan selatan selat ini pada Sabtu (5/8/2023) pagi. 

Ketahuan Joget Beriring Lagu Pop Ukraina, 3 Cewek Krimea Dipaksa Nyanyi ''Vladimir Putin Adalah Pria Hebat''

TRIBUNNEWS.COM - Konflik Rusia dan Ukraina tidak cuma soal perang militer dan senjata tetapi juga sola kultur dan budaya.

Insiden terbaru yang menggambarkan hal itu terjadi pada tiga karyawan di sebuah waterpark di Krimea, wilayah kependudukan Rusia.




Ketiganya dipaksa menyanyikan hymne atau lagu yang memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca juga: Rusia Tugaskan Pejuang Elite Chechnya Jaga Kota Nuklir yang Direbut dari Ukraina

"Hal itu lantaran ketiganya ketahun menari mengikuti lagu pop Ukraina," kata pihak berwenang, Jumat (11/8/2023).

Oleh banyak pihak pro-perang Rusia, ketiganya digambarkan sebagai sosok Russophobes, Nazi Ukraina, dan pengkhianat.

Saluran Telegram pro-Rusia membagikan video tiga anggota staf waterpark tersebut yang tampak berjoget diiringi lagu yang dinyanyikan oleh bintang pop Ukraina Verka Serdyuchka.

BERITA TERKAIT

Lagu berjudul "Gulyanka" itu berisi lirik: "Ukraina belum mati jika kita berpesta seperti ini."

Kementerian Dalam Negeri Rusia cabang Krimea mengatakan tiga karyawan yang tidak disebutkan namanya itu ditahan karena "menari di depan umum dengan lagu penyanyi Ukraina dengan arti (makna lagu) yang tidak dapat diterima."

Baca juga: Hapus Jejak Soviet, Ukraina Turunkan Simbol Palu dan Arit di Patung Ibu Pertiwi Setinggi 62 Meter

Pengadilan setempat memutuskan ketiga staff - berusia 19, 20, 26 - bersalah karena "mendiskreditkan" angkatan bersenjata Rusia di bawah undang-undang soal sensor pada masa perang dan mendenda mereka sebanyak 15.000 rubel (150 dolar AS).

Kementerian Dalam Negeri Krimea kemudian menerbitkan video dari tiga wanita muda - yang wajahnya diburamkan - saat meminta maaf kepada "setiap warga negara Federasi Rusia."

Saluran Telegram yang pertama kali mengecam aksi karyawan waterpark tersebut, juga menerbitkan video permintaan maaf yang sama.

Tetapi, video tersebut tanpa mengaburkan wajah mereka serta menyertakan cuplikan tambahan dari ketiga staff itu saat membacakan lirik lagu ikonik tahun 2014 "Vladimir Putin is a Great Guy."

"Vladimir Putin adalah pria yang hebat. Seorang politisi, pemimpin, dan pejuang. Presiden telah mengangkat negara. Putin tidak mengkhianati Rusia," nyanyian ketiga wanita muda itu dengan wajah yang tidak menunjukkan antusiasme.

Video permintaan maaf seperti ini bukan yang pertama.

Berbagai video serupa telah tersebar luas di Rusia sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022, pertama kali dipopulerkan oleh pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, yang pengkritiknya dipaksa untuk mengeluarkan permintaan maaf di depan kamera sejak 2015.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas