Anggota Patriot Denmark Bakar Alquran di Depan Kedutaan Indonesia, Pakistan, Turki, Arab Saudi
Anggota Patriot Denmark membakar Alquran di depan Kedutaan Besar Indonesia, Pakistan, Aljazair, Mesir, Arab Saudi, Turki, Irak, dll di Kopenhagen.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
Mereka juga menginjak-injak salinan Alquran saat polisi mengamankan mereka.
Sementara itu, 57 negara Muslim sedang mendiskusikan cara menghentikan pembakaran Alquran di Barat melalui pertemuan online Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Namun, tindakan itu diremehkan oleh Danske Patrioter.
"Sepertinya kita harus membakar Alquran lebih banyak lagi," kata akun media sosial Danske Patrioter, mengacu pada pertemuan OKI pada Senin (7/8/2023) untuk membahas serangan itu.
Secara terpisah pada hari yang sama, imigran Irak di Swedia, Salwan Momika kembali membakar Alquran di depan gedung Parlemen Swedia.
Salwan Momika menuntut agar Islam dilarang di Swedia.
Tanggapan Pemerintah Denmark
Baca juga: Protes Pembakaran Al-Qur’an Bikin PM Swedia ‘Sangat Prihatin’
Beberapa bulan terakhir telah terjadi tindakan pembakaran, penodaan, atau upaya untuk melakukannya berulang kali oleh tokoh atau kelompok Islamofobia, terutama di negara-negara Eropa utara dan Nordik.
Tindakan ini memicu kemarahan dari negara-negara Muslim dan dunia.
Pemerintah Swedia dan Denmark yang banyak dinilai membiarkan penodaan ini, mengatakan sedang mencari alat hukum untuk mencegah tindakan serupa.
“Denmark mengutuk pembakaran Al Quran baru-baru ini dan sedang menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus dalam kebebasan berekspresi Denmark,” cuit Lars Lokke Rasmussen, Menteri Luar Negeri Denmark di X.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)