Menteri Pertahanan Rusia ke Kutub Utara Cek Lokasi Uji Nuklir, Finlandia-Swedia Ancaman Baru Putin
keberadaan Pasukan Rusia di Kutub Utara itu dilakukan sebagai persiapan mengamankan dan mempertahankan instalasi 'penting dan khusus'.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menteri Pertahanan Rusia ke Kutub Utara Cek Lokasi Uji Nuklir
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dilaporkan memeriksa kesiapan pasukan yang dikerahkan di Novaya Zemlya, Kutub Utara, Sabtu (12/8/2023).
Kementerian Pertahan Rusia dalam pernyataan resminya menyebut keberadaan Pasukan Rusia di Kutub Utara itu dilakukan sebagai persiapan mengamankan dan mempertahankan instalasi 'penting dan khusus'.
Rusia juga memandang lokasi Novaya Zemlya di Kutub Utara itu adalah zona strategis.
Baca juga: Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang
Saat memeriksa, Sergei Shoigu didampingi Alexey Likhachev, kepala perusahaan nuklir Rusia, Rosatom, dan mengunjungi Novaya Zemlya, di ujung utara Rusia.
Mereka juga memeriksa tempat pengujian senjata nuklir yang digunakan selama era Soviet.
"Tes lanjutan untuk senjata dan peralatan militer di lokasi tersebut sedang berlangsung," kata kementerian pertahanan Rusia tanpa memberikan perincian.
Baca juga: Siap-siap Perang Terbuka Rusia vs NATO, Moskow Anggap Polandia-Finlandia Cari Masalah di Perbatasan
Finlandia dan Swedia Ancaman Baru Bagi Rusia
Diketahui, Ukraina melancarkan serangan balasan mereka atas invasi Rusia pada Juni lalu setelah mendapat beragam bantuan senjata dari mitra mereka, negara-negara Barat.
Tetapi, sekitar dua bulan berlangsung, Ukraina hanya membuat sedikit kemajuan atas upaya mereka dalam menghadapi perlawanan Rusia yang keras.
Adapun Rusia meningkatkan keberadaan militernya di Kutub Utara sebelum meluncurkan apa yang disebut Moskow sebagai 'operasi militer khusus' di Ukraina pada Februari tahun lalu.
Langkah Rusia itu ditandai dengan rehabilitasi pangkalan militer era Soviet dan mengerahkan senjata dan sistem S-400 anti-udara di wilayah kutub utara tersebut.
Novaya Zemlya disebut-sebut memiliki cadangan hidrokarbon yang sangat besar dan bisa berfungsi sebagai rute maritim utama antara Eropa dan Asia lantaran sulitnya rute yang lazim dilalui karena pemanasan global dan pencairan gletser.
Rusia memandang masuknya dua negara di kawasan itu - Finlandia dan Swedia - ke dalam aliansi militer barat NATO sebagai ancaman terhadap keamanannya.
Finlandia bergabung dengan aliansi tersebut pada bulan April dan Swedia diperkirakan akan diterima secara resmi dalam beberapa bulan mendatang.
(oln/TASS/TMT/*)