Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Alexander Lukashenko: Tujuan Utama Rusia Tercapai, Ukraina Melemah

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan tujuan utama Rusia tercapai, Ukraina melemah dan tidak agresif pada Rusia setelah perang berakhir.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Presiden Alexander Lukashenko: Tujuan Utama Rusia Tercapai, Ukraina Melemah
ALEXANDR DEMYANCHUK / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) mengunjungi Katedral Angkatan Laut Saint Nicholas di Kronstadt, di Pulau Kotlin, di luar Saint Petersburg, pada 23 Juli 2023. --- Lukashenko mengatakan tujuan utama Rusia tercapai dengan melemahnya kekuatan militer Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan tujuan utama Rusia di Ukraina telah tercapai.

“Sampai hari ini, tujuan operasi militer khusus telah tercapai,” kata Alexander Lukashenko kepada jurnalis Ukraina, Diana Panchenko, selama wawancara dua jam yang diposting di YouTube, Kamis (17/8/2023).

Presiden Belarusia itu mengatakan, Ukraina akan melemah dan tidak agresif terhadap Rusia.

“Ukraina tidak akan pernah begitu agresif terhadap Rusia setelah perang ini berakhir, seperti sebelumnya. Ukraina akan berbeda. Orang yang berkuasa (di sana) akan lebih berhati-hati, pintar, lebih licik jika Anda mau,” kata Alexander Lukashenko.

Komentarnya muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan Diana Panchenko, apakah Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengungkapkan kondisi di mana Moskow akan menganggap operasi tersebut telah mencapai tujuannya.

“Kami tidak pernah membahas topik itu dalam semangat itu, tetapi saya dapat memberi tahu Anda apa posisi saya,” jawab Alexander Lukashenko, seperti diberitakan RT.

Baca juga: 2 Kapal Patroli Rusia Gagalkan Serangan Drone Laut Ukraina di Laut Hitam

Belarus adalah bagian dari Negara Kesatuan dengan Rusia.

Berita Rekomendasi

Sekutu utama Rusia itu telah mendapat sanksi dari AS dan sekutunya atas perang Ukraina.

Pasukan Belarusia tidak ambil bagian dalam perang, namun pasukan Rusia telah menggunakan wilayah negara itu untuk penempatan awal mereka di dekat Ukraina.

Dalam pidatonya di awal Juni 2023, Presiden Alexander Lukashenko mencatat ketegangan Rusia-Ukraina tidak dimulai pada 24 Februari 2022, atau bahkan dengan kudeta Maydan yang didukung AS tahun 2014 di Ukraina.

Ia justru mengatakan ketegangan dimulai saat "Revolusi Oranye", revolusi sistem politik di Ukraina pada tahun 2004.

Dalam foto yang diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Belarusia pada 17 Agustus 2023, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) berbicara dengan jurnalis Ukraina Diana Panchenko (kanan) selama wawancara di Minsk.
Dalam foto yang diambil dan dirilis oleh layanan pers kepresidenan Belarusia pada 17 Agustus 2023, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) berbicara dengan jurnalis Ukraina Diana Panchenko (kanan) selama wawancara di Minsk. (Selebaran / Layanan pers kepresidenan Belarusia / AFP)

Baca juga: Angkatan Udara Ukraina Realistis, Harapan Dapat F-16 dari AS Pupus: Amerika Ribet dan Kelamaan

Revolusi Oranye Ukraina

Presiden Belarusia berpendapat, ketegangan Rusia-Ukraina terjadi setelah Revolusi Oranye di Ukraina pada tahun 2004.

Capres Viktor Yanukovych yang pro-Rusia bersaing dengan Viktor Yushchenko yang pro-Barat dan ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Pemilu itu dimenangkan oleh Viktor Yanukovych dengan 2 kali putaran, yang memicu protes dari masyarakat Ukraina karena isu kecurangan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas