Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Pesawat di Malaysia: Singapura Bantu Analisis Data Black Box

Malaysia meminta bantuan Singapura untuk menganalisi data black box dari pesawat yang jatuh pekan lalu.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kecelakaan Pesawat di Malaysia: Singapura Bantu Analisis Data Black Box
AFP/MUHAMMAD LUTFI
Anggota departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan memeriksa lokasi kecelakaan sebuah pesawat di sebuah jalan di Shah Alam, negara bagian Selangor Malaysia pada 17 Agustus 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang Singapura membantu Malaysia dalam penyelidikan kecelakaan pesawat yang terjadi minggu lalu, CNA melaporkan.

Perekam suara kokpit pesawat (CVR) atau yang lebih dikenal sebagai black box (kotak hitam), dikirim ke Singapura untuk dianalisis.

Sebelumnya, Biro Investigasi Kecelakaan Udara Malaysia (AAIB) menghadapi kesulitan mengambil data dari CVR yang hangus itu, kata Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook pada Senin (21/8/2023)

Kamis (17/8/2023) lalu, sebuah pesawat Beechcraft Model 390 jatuh dan menabrak jalan raya dekat Shah Alam di negara bagian Selangor, Malaysia.

Kedelapan orang di dalamnya, yakni enam penumpang dan dua awak pesawat, serta dua pengendara di jalan empat jalur tersebut tewas.

Loke mengatakan para ahli di Singapura akan mengambil data dari 30 menit terakhir rekaman suara yang direkam dalam keping memori sebelum kecelakaan itu terjadi.

Baca juga: 12 Fakta Pesawat Jatuh di Selangor, Pilot dan 9 Orang Lainnya Tewas, Black Box Sudah Ditemukan

"Karena kami tidak memiliki peralatan untuk mengambil data, keping memori dikirim ke Singapura kemarin," katanya.

Berita Rekomendasi

Seorang juru bicara dari Kementerian Transportasi Singapura (MOT) mengatakan kepada CNA bahwa Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura sedang membantu Malaysia dalam penyelidikan tersebut.

Loke berharap semua pihak akan memberikan waktu kepada pihak berwenang untuk menganalisis data tersebut.

“Kami tidak tahu berapa lama, tapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan rekamannya."

"Kami akan mengumumkannya jika sudah tersedia. Kami ingin cepat, tapi ada kendala teknis yang harus diatasi."

Sebuah laporan mengenai penyelidikan awal atas kecelakaan pesawat tersebut, yang disiapkan oleh AAIB dengan bantuan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, akan dirilis dalam waktu satu bulan, kata Loke.

“Perwakilan (Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat) diminta membantu penyelidikan karena pesawat tersebut terdaftar di AS.”

Anggota departemen Forensik Polisi Kerajaan Malaysia memeriksa lokasi kecelakaan di Shah Alam pada 18 Agustus 2023, sehari setelah sebuah pesawat ringan jatuh di sebuah jalan di negara bagian Selangor tengah Malaysia. Sebuah pesawat ringan menabrak jalan empat jalur di dekat ibu kota Malaysia pada 17 Agustus, menewaskan delapan orang di dalamnya dan dua pengendara di darat, kata kepala polisi setempat. (Photo by MOHD RASFAN / AFP)
Anggota departemen Forensik Polisi Kerajaan Malaysia memeriksa lokasi kecelakaan di Shah Alam pada 18 Agustus 2023, sehari setelah sebuah pesawat ringan jatuh di sebuah jalan di negara bagian Selangor tengah Malaysia. (AFP/MOHD RASFAN)

Baca juga: Menteri Perhubungan Malaysia Pastikan Penyelidikan Pesawat Jatuh di Selangor Dipercepat

Ahli Penerbangan AS Bantu Penyelidikan

Pakar penerbangan dari AS juga berada di lokasi kecelakaan pesawat pada hari Senin untuk mencari petunjuk mengenai insiden tersebut.

Para ahli diperkirakan berada di Malaysia selama 7 hingga 10 hari untuk membantu penyelidikan, kata kepala polisi distrik Shah Alam ACP Mohd Iqbal Ibrahim.

Mereka tiba di Malaysia pada hari Minggu (20/8/2023).

ACP Mohd Iqbal mengatakan operasi pengangkatan puing-puing ditargetkan selesai pada Senin.

Namun jika tidak memungkinkan, petugas akan ditempatkan di lokasi jatuhnya pesawat untuk memantau situasi.

Delapan petugas AAIB juga dilibatkan dalam penyelidikan.

Sebelumnya, Ketua Menteri Terengganu Dr Ahmad Samsuri Mokhtar mengatakan kecelakaan pesawat mungkin disebabkan oleh masalah pada sayap.

Berdasarkan bukti visual yang tersedia untuk umum, masalah tersebut mungkin disebabkan oleh kegagalan aileron atau kombinasi dari kegagalan kemudi dan elevator, kata Dr Ahmad, seorang insinyur dirgantara dan mantan kepala Departemen Dirgantara Universiti Putra Malaysia.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas