Sepak Terjang Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Berjuluk 'Koki Putin' Jadi Kepercayaan Kremlin
Pemimpin perusahaan militer swasta Rusia, PMC Wagner, Yevgeny Prigozhin tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat jet di sebuah desa di Tver, Rusia, Rabu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pemimpin perusahaan militer swasta Rusia, PMC Wagner, Yevgeny Prigozhin tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat jet di sebuah desa di Tver, Rusia, Rabu (23/8/2023).
Nama tersebut sangat ditakuti oleh para tentara Ukraina, betapa tidak, Prigozhin menjadi salah satu aktor utama jatuhnya Kota Bakhmut atau Artyomovsk ke tangan Rusia setelah terjadi perang brutal selama hampir 11 bulan.
Wagner memainkan peran penting dalam invasi Rusia ke Ukraina, seperti membunuh para petinggi Ukraina dan merekrut narapidana ke pertempuran garis depan.
Baca juga: Kronologi Jatuhnya Jet Embraer-135 yang Tewaskan Bos Wagner di Rusia
Tadinya Wagner diklaim hanya memiliki sebanyak 5.000 orang serdadu. Akan tetapi, saat Rusia kekurangan tentara cadangan, kelompok tentara bayaran ini disebut-sebut secara masif merekrut anggota hingga 50.000 pasukanyang terdiri 10.000 orang dari eks tentara dan 40.000 narapidana di Rusia.
Pria kelahiran Leningrad 1 Juni 1961 ini sering muncul dalam sebuah kesempatan saat terjadi peperangan di Bakhmut.
Bukan hanya ditakuti musuh, tentara Rusia sendiri sangat segan terhadapnya. Hal itu karena ia tidak pandang bulu dalam peperangan.
Ia hanya tunduk pada pemimpin Rusia Vladimir Putin, buktinya ia sempat melakukan pemberontakan dan pasukannya menembak satu pesawat jet Rusia akibat berseteru dengan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu.
Baca juga: Dunia Hari Ini: Bos Wagner Rusia Tewas dalam Pesawat yang Jatuh
Sejatinya ia adalah seorang mantan narapidana pada era Uni Sovyet. Namun ia berhasil membangun usaha restoran yang melayani Istana Kremlin dan menjadi bagian oligarki Rusia yang sangat dipercaya oleh Putin.
Karena kedekatannya dengan Presiden Rusia itu bahkan ia dijuluki sebagai 'Koki Putin'.
Nama Prigozhin mencuat pada aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014 lalu. Saat itu Prigozhin bersama mantan militer Rusia berpangkat letkol, Dmitry Utkin membentuk kelompok Wagner.
Dmitry Utkin juga dikabarkan menjadi salah satu orang yang ikut tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Sukses mengambilalih Krimea, Prigozhin kemudian memperlebar sayap Wagner ke Afrika dan Asia dengan turut melakukan peperangan di Libya, Sudan, Niger dan Suriah.
Ia sempat membantah, meskipun banyak mata tertuju padanya sebagai biang berdirinya Wagner. Akan tetapi Prigozhin secara terang-terangan mengakui sebagai pendiri Wagner saat perang Ukraina-Rusia pecah.
Prigozhin secara berkala menunjukkan diri di medan pertempuran dan memberikan update, terutama saat di Bakhmut.