Pasukan Wagner Mulai Tinggalkan Belarusia setelah Pemimpinnya Tewas
Pemimpinnya tewas, pasukan Wagner dilaporkan mulai meninggalkan Belarusia, kemungkinan kembali menuju Rusia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Setelah kematian pemimpin Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, anggota kelompok tentara bayarannya mulai meninggalkan markas mereka di Belarus, menurut laporan yang diperoleh newsweek.com.
Prigozhin terdaftar sebagai penumpang pesawat jet yang jatuh di wilayah Tver Rusia pada hari Rabu (23/8/2023), menewaskan 10 orang di dalamnya.
Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan konfirmasi atas kematian Prigozhin ketika dia berbicara tentang kecelakaan itu dan pengalamannya mengenal sang pendiri Wagner.
Pusat Perlawanan Nasional Ukraina melaporkan bahwa pejuang Wagner di Belarus mulai berkonvoi setelah berita kecelakaan pesawat tersebut, kemungkinan menuju ke Rusia.
Pusat tersebut menambahkan bahwa layanan khusus Belarusia berusaha mencegah kendaraan Wagner untuk pergi.
Radio Svoboda, layanan Radio Free Europe/Radio Liberty untuk Rusia, melaporkan bahwa citra satelit yang diambil pada hari Rabu menunjukkan sekitar sepertiga dari kamp utama Wagner di Belarus telah dibersihkan.
Baca juga: Deretan Kasus Kematian Musuh-musuh dan Pengkritik Putin: Keracunan hingga Kecelakaan Pesawat
Belaruski Hajun, sebuah kelompok pemantau independen yang berbasis di Minsk, juga mendeskripsikan citra satelit yang menunjukkan kamp tersebut sedang dibongkar.
Citra satelit yang diperoleh Radio Svoboda berasal dari layanan Planet Labs, menampilkan kamp Wagner di desa Tsel, yang berada di dekat kota Osipovichi dan dekat perbatasan Ukraina.
Anggota Wagner mulai tiba di Tsel pada bulan Juni setelah kegagalan pemberontakan Prigozhin melawan Moskow.
Salah satu syarat agar tuntutan Kremlin dibatalkan terhadap Prigozhin adalah agar ia diasingkan di Belarus.
Setelah itu, sejumlah besar pasukannya mulai membangun tenda di Tsel sepanjang bulan Juli.
Menurut Radio Svoboda, kamp Tsel baru-baru ini memiliki 273 tenda tempat tinggal, dan 101 di antaranya telah dibongkar.
Baca juga: Apakah Prigozhin Dibunuh Putin? Ini 3 Skenario di Balik Kematian Bos Wagner
Outlet tersebut memperkirakan setiap tenda menampung sekitar 20 tentara, yang berarti sekitar 2.000 pejuang Wagner mungkin akan bergerak keluar dari wilayah tersebut.
Radio Svoboda mengatakan gambar satelit lain yang dipelajari oleh editornya tidak menunjukkan pembentukan kamp tenda serupa di wilayah tempat pelatihan atau unit militer Belarusia lainnya.”
“Ada kemungkinan bahwa beberapa tentara bayaran Wagner mulai dipindahkan ke Afrika, namun saluran Telegram yang berafiliasi dengan Wagner sejauh ini tidak menunjukkan bukti mengenai hal ini," tulis Radio Svoboda.
Aksi Pasukan Wagner yang Sudah Dibebaskan dari Perang di Ukraina: Mabuk-mabukan di Stasiun Kereta Api
Bukannya pulang ke rumah, pejuang Grup Wagner mabuk-mabukan dan berkeliaran di stasiun kereta di Rusia, lapor outlet media independen Rusia Mozhem Obyasnit yang dikutip Business Insider, akhir Juli lalu.
Setelah pemberontakan mereka yang gagal bulan lalu, banyak tentara bayaran Wagner pindah ke Belarus dan mendirikan markas baru.
Beberapa pejuang Wagner menerima pelatihan militer untuk dikerahkan ke Suriah dan Afrika, di mana kelompok itu telah aktif selama beberapa tahun.
Sementara yang lainnya dikirim kembali ke Rusia untuk cuti, Mozhem Obyasnit melaporkan.
Tetapi banyak yang tidak pulang dan malah memilih untuk mabuk, lapor outlet tersebut, mengutip grup obrolan publik antara kerabat pejuang Wagner.
Baca juga: Di Mana Putin saat Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Diduga Tewas dalam Kecelakaan Pesawat?
Seorang wanita di grup obrolan mengeluh bahwa mereka yang mabuk di stasiun adalah "idiot" karena tidak pulang, menurut terjemahan dari The Daily Beast.
"Mereka minum-minum sesuka hati," tambahnya.
"Kerabat saya menelepon, katanya salah satu dari mereka dibawa pergi dengan ambulans, dia mabuk dan jatuh sakit," kata anggota keluarga lainnya, menurut The Daily Beast.
Orang ketiga menulis: "Keluarga saya ada di rumah, meskipun dia mabuk. Yang lain belum kembali."
Beberapa pejuang Wagner adalah mantan narapidana yang dijanjikan kebebasan jika bertarung melawan Ukraina.
Tetapi sejak pemberontakan yang gagal, beberapa pejuang Wagner dikabarkan kembali ke jalanan.
Salah satu media investigasi Rusia mengklaim bahwa mereka melakukan kejahatan lagi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)