Dua Pukulan Berat Buat Ukraina, Pilot Berkemampuan Super Tewas, Kolonel Intelijen Bunuh Diri
Ketiga pilot tersebut dilaporkan tewas dalam tabrakan antara dua pesawat Ukraina. Sementara perwira senior Intelijen bunuh diri gegara bos SBU
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dua Pukulan Berat Buat Ukraina, Pilot Berkemampuan Super Tewas, Kolonel Intelijen Bunuh Diri
TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mendapat dua kabar buruk terkait upaya mereka melancarkan serangan balik ke tentara Rusia guna merebut kembali daerah yang mereka klaim sebagai wilayah kedaulatan mereka.
Kabar buruk pertama datang dari usaha Ukraina mendatangkan F-16 dari sekutu mereka di Barat.
Bersiap mendapatkan bantuan jet tempur tersebut, Ukraina diketahui secara mandiri melatih para pilot mereka.
Baca juga: Jerman Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Stok Persenjataan Barat Habis, Zelensky Akui Rusia Keras
Sayangnya, nahas terjadi pada latihan tersebut dan menewaskan tiga pilot.
Laporan euronews menyebut, satu di antara pilot tersebut merupakan perwira berbakat dengan kemampuan super.
Ketiga pilot tersebut dilaporkan tewas dalam tabrakan antara dua pesawat Ukraina.
“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban. Ini adalah kehilangan yang menyakitkan dan tidak dapat diperbaiki bagi kita semua”, kata Angkatan Udara Ukraina, Senin (28/8/2023).
AU Ukraina menggambarkan kecelakaan itu sebagai hal yang “mengerikan”.
Kecelakaan itu terjadi di wilayah Jytomyr, di Ukraina utara, dan melibatkan dua pesawat latih tempur L-39.
Pihak AU Ukraina menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan terkait tabrakan dua pesawat latih tersebut.
Kecelakaan itu merupakan kemunduran besar bagi Kyiv saat mereka menunggu pengiriman jet F-16 Amerika dengan harapan dapat memperkuat armada era Soviet dan melancarkan serangan balasan terhadap tentara Rusia.
Juru bicara angkatan udara, Yuriy Ignat, mengatakan bahwa salah satu pilot yang tewas – Andrii Pilshchykov, yang dikenal dengan julukan “Jus” – adalah seorang perwira muda dengan “pengetahuan super dan bakat super”.
“Andrii Pilshchykov mendedikasikan hidupnya yang singkat namun cemerlang untuk memerangi penerbangan, bermimpi melihat F-16 di langit Ukraina,” katanya dalam penghormatan yang diposting di jejaring sosial.
"Kalian lebih dari sekedar teman. Beristirahatlah dengan tenang, kalian telah melakukan banyak hal untuk kami", tambahnya.
Perwira Intelijen Bunuh Diri
Kabar buruk lainnya bagi militer Ukraina, seorang perwira intelijen mereka dilaporkan bunuh diri
Perwira senior di badan intelijen Ukraina, SBU ditemukan tewas bersama catatan bunuh diri yang menuduh atasannya melakukan “penganiayaan”.
Sosok perwira intelijen itu disebutkan adalah Kolonel Dmitry Bakaev.
Bakaev menjabat sebagai wakil kepala departemen komunikasi khusus SBU.
Dia dilaporkan bunuh diri di tempat kerjanya di Kiev.
Berita ini pertama kali dilaporkan pada hari Senin oleh outlet media Ukraina Strana.ua, yang mengutip sumber-sumber di badan keamanan.
“Peristiwa itu terjadi pada 25 Agustus. Dmitry Bakaev … ditemukan di kantornya dengan luka tembak di kepala. Petugas SBU menembak dirinya sendiri dengan pistol Makarov; itu adalah senjata dinasnya,” kata sumber itu dilansir Russia Today.
Strana.ua juga mempublikasikan catatan bunuh diri yang ditinggalkan Bakaev yang ditujukan kepada bos SBU Vassily Malyuk.
Mendiang kolonel tersebut menyalahkan atasannya atas kematiannya, dan menyatakan bahwa ia telah dianiaya secara sistematis dan “martabat kemanusiaannya” berulang kali dilanggar.
Menurut sumber tersebut, beberapa petugas SBU telah dimintai keterangan terkait tuduhan yang dilontarkan Bakaev.
Pada hari berikutnya, insiden tersebut juga diakui oleh SBU yang mengklaim sedang menyelidiki kematian Bakaev, namun menahan diri untuk tidak menyebutnya sebagai bunuh diri.
“Keadaan meninggalnya petugas SBU tersebut sedang didalami proses pidana yang dilakukan penyidik kepolisian negara. Dinas Keamanan Ukraina menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman karyawan yang meninggal,” kata badan tersebut kepada Strana.ua dalam sebuah pernyataan.
SBU berjanji untuk memberikan “bantuan maksimal” kepada penyelidik yang menangani kasus ini.
(oln/euronews/RT/*)