Video Radar Canggih PREDEL-E Rusia Senilai Rp 3 Triliun Hancur Dihantam Rudal HIMARS Ukraina
Ukraina menghancurkan stasiun radar pesisir over-the-horizon PREDEL-E yang "canggih" milik Rusia. Sistem radar Rusia itu bernilai Rp 3 triliu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Video Radar Canggih PREDEL-E Rusia Senilai Rp 3 Triliun Hancur Dihantam Rudal HIMARS Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Ukraina membagikan rekaman video saat artilerinya menghancurkan sistem radar pantai PREDEL-E milik Rusia di wilayah Kherson.
Kherson adalah area di Ukraina yang diduduki Rusia dan coba direbut kembali oleh Ukraina.
Pasukan Kyiv mengklaim telah memukul mundur pasukan Moskow setelah bertempur selama hampir tiga bulan.
Baca juga: Ukraina Jebol Pertahanan di Zaporizhia, Rusia Kerahkan Pasukan Komando Cadangan Strategis Terakhir
"Ukraina menghancurkan stasiun radar pesisir bergerak over-the-horizon PREDEL-E yang "canggih" milik Rusia dan sistem tempur elektronik yang melindunginya," kata Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah postingan di media sosial dengan membubuhkan keterangan "Berburu binatang buas eksotik."
Laporan intelijen sumber terbuka dan seorang blogger militer berpengaruh menyatakan bahwa pasukan Ukraina menggunakan HIMARS, atau Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, dalam serangan tersebut.
"Rusia menggunakan sistem radar canggih tersebut untuk melacak pergerakan baik di darat dan di laut oleh (pasukan) Ukraina," kata kelompok pasukan Ukraina di wilayah selatan melalui postingan di media sosial pada Senin (28/8/2023).
Pejuang Ukraina di wilayah selatan berbagi video yang sama, menunjukkan ledakan terhadap peralatan radar tersebut.
Ledakan diikuti asap yang mengepul dan cangkang yang terbakar.
Secara visual, objek yang dihantam rudal dari pelontar HIMARS itu tampaknya merupakan stasiun radar PREDEL-E.
"Meskipun sistem tempur elektronik PREDEL-E dan Leer-2 melindungi radar, “tidak ada yang bisa disembunyikan dari kami di wilayah kami,” tambah kelompok pasukan selatan Ukraina dalam unggahannya di Telegram.
“Pada bulan Agustus, tentara kami benar-benar menghancurkan pembangunan unik senilai US$200 juta ini (Rp 3 triliun),” kata militer Ukraina dalam sebuah unggahan di Telegram.
Diketahui, pasukan Kremlin mencaplok wilayah Kherson di Ukraina selatan, bersama dengan Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk.
Pihak internasional tidak mengakui wilayah-wilayah tersebut sebagai teritori Rusia.