Misi Chandrayaan-3 India Konfirmasi Ada Oksigen dan Belerang di Kutup Selatan Bulan
Misi ke Bulan yang diluncurkan India sebulan lalu mengonfirmasi keberadaan belerang di kutub selatan Bulan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Misi ke Bulan yang diluncurkan India sebulan lalu telah mengonfirmasi keberadaan oksigen, belerang, dan beberapa unsur lain di kutub selatan Bulan, Badan Antariksa India melaporkan, Senin (28/8/2023).
Wilayah tersebut sebagian besar belum dijelajahi.
Dilansir Al Jazeera, pekan lalu India menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat luar angkasa di dekat kutub selatan.
India juga menjadi negara keempat yang mendarat di Bulan.
“Instrumen Laser-Induksi Breakdown Spectroskopi (LIBS) yang ada di pesawat Chandrayaan-3 Rover telah melakukan pengukuran in-situ pertama pada komposisi unsur permukaan Bulan di dekat kutub selatan,” kata Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) dalam sebuah pernyataan
“Pengukuran in-situ ini secara jelas mengonfirmasi keberadaan belerang di wilayah tersebut, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh instrumen yang ada di pengorbit,” katanya.
Baca juga: Google Doodle Rayakan Pendaratan Roket Chandrayaan-3 India di Kutub Selatan Bulan
Analisis spektrografi juga mengkonfirmasi keberadaan Aluminium, Kalsium, Besi, Kromium dan Titanium di permukaan Bulan.
Pengukuran tambahan menunjukkan adanya Mangan, Silikon dan Oksigen.
Penjelajah beroda enam bertenaga surya Pragyan akan berjalan mengelilingi kutub selatan yang relatif belum dipetakan.
Alat itu kemudian mengirimkan gambar serta data ilmiah selama dua minggu masa hidupnya saat ia mencari tanda-tanda air beku yang dapat membantu misi astronot di masa depan.
Air beku tersebut mungkin menjadi sumber air minum yang potensial atau untuk membuat bahan bakar roket.
"Penjelajah tersebut juga akan mempelajari atmosfer Bulan dan aktivitas seismiknya," kata ketua ISRO S Somanath.
Jelajahi Jalur Baru
Pada hari Senin, rute penjelajah tersebut diprogram ulang ketika mendekati kawah selebar 4 meter (13 kaki). “Sekarang negara ini dengan aman menuju jalur baru,” kata ISRO.