Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intelijen Ukraina Ejek Aksi Rusia: Sayap Pesawat Bomber Tu-95 Dilapis Ban Mobil Gegara Drone Nakal

tampilan citra satelit yang menunjukkan militer Rusia menutupi sayap pesawat pembom strategis Tu-95 dengan ban mobil, hal yang diolok-olok Ukraina

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Intelijen Ukraina Ejek Aksi Rusia: Sayap Pesawat Bomber Tu-95 Dilapis Ban Mobil Gegara Drone Nakal
Contributor/Getty Images
Sebuah jet pembom Tupolev Tu-95 (nama kode NATO: Bear) Rusia, diikuti oleh pesawat tempur, terbang di atas Lapangan Merah selama latihan utama Parade Hari Kemenangan, 7 Mei 2022 di Moskow, Rusia. Citra satelit yang beredar di media sosial menunjukkan militer Rusia menutupi sayap pesawat pembom strategis Tu-95 dengan ban mobil gegara drone-drone nakal Ukraina yang melakukan serangan bergelombang ke infrastruktur militer Rusia belakangan ini. 

Intelijen Ukraina Ledek Rusia: Sayap Pesawat Bomber Tu-95 Dilapis Ban Mobil

TRIBUNNEWS.COM - Serangan drone besar-besaran Ukraina terhadap sejumlah fasilitas penting di wilayah Rusia rupanya membuat Moskow gerah juga.

Terkini, serangan bergelombang drone Ukraina juga menyasar sebuah pangkalan militer Rusia di bandara Pskov, Barat Laut Rusia

Serangan ini dilaporkan membuat dua pesawat angkut militer Il-76 Rusia rusak dan terbakar.

Baca juga: Tentara Ukraina Sukses Menyusup ke Rusia, Luncurkan Serangan Drone yang Hancurkan 4 Pesawat 

Belajar dari serangan drone tersebut, Rusia membuat aksi preventif.

Namun, langkah pencegahan yang dilakukan Rusia justru menjadi olok-olok militer Ukraina.

Hal itu merujuk pada tampilan citra satelit yang menunjukkan militer Rusia menutupi sayap pesawat pembom strategis Tu-95 dengan ban mobil, ketika serangan terhadap pangkalan udara negara tersebut meningkat.

Berita Rekomendasi

Pada Minggu (3/9/2023), citra satelit, tertanggal 1 September, gambar itu diposting di Twitter, oleh akun @Tatarigami_UA, yang mengaku sebagai perwira militer cadangan Ukraina.

Akun tersebut mengatakan pasukan Rusia menerapkan taktik melapis sayap pesawat memakai ban mobil itu di lapangan terbang militer di Engels, sekitar 500 mil (lebih dari 800 kilometer) tenggara Moskow, untuk mencegah serangan pesawat tak berawak.

Salah satu serangan pekan lalu menghancurkan empat pesawat angkut militer Il-76 Rusia yang ditempatkan di sebuah lapangan terbang di kota barat Pskov, dekat perbatasan Rusia dengan Estonia, Latvia dan Belarus, menurut badan intelijen militer Ukraina (GUR).

Militer Ukraina, seperti biasa, tidak mengaku bertanggung jawab, sejalan dengan kebijakan Kyiv yang menjauhkan diri dari klaim melakukan serangan di wilayah Rusia.

Baca juga: Profil Pesawat Angkut Militer Il-76 Rusia, Si Gajah yang Terbakar Dihajar Drone Semut Ukraina

"Bersiaplah, yang Anda lihat adalah gambar satelit yang menampilkan pembom strategis TU-95 yang ditutupi ban mobil. Menurut mereka, ini bisa melindungi pembom strategis dari drone,” tulis Tatarigami_UA.

"Hal ini tampaknya bukan hanya kejadian tunggal (bukan cuma satu pesawat dicover ban mobil). Dalam citra satelit ini, tampaknya pihak Rusia masih dalam proses memasang ban pada pesawat pengebom – versi baru dan ramah anggaran dari ERA pengganti angkatan udara Rusia? " pengguna menambahkan ejekan pada aksi Rusia yang dianggap tidak berguna tersebut.

Beberapa analisis sumber terbuka sebelumnya mengatakan Rusia menggunakan taktik 'nyeleneh' lain untuk melindungi peralatan militernya.

Open-Source Intelligence (OSINT) dan analis angkatan laut H. I. Sutton mengatakan pada bulan Juni bahwa Rusia berusaha menyamarkan Armada Laut Hitamnya menggunakan taktik kamuflase yang serupa dengan yang digunakan selama Perang Dunia II.

Angkatan Laut Rusia telah mengecat haluan dan buritan salah satu dari dua fregat kelas Laksamana Grigorovich di Laut Hitam, tambah pakar tersebut, yang menunjukkan bahwa kamuflase yang menipu ini kemungkinan merupakan respons terhadap ancaman pesawat tak berawak.

Taktik ini mungkin “dimaksudkan untuk membingungkan operator drone [Ukraina] agar salah mengiranya sebagai target yang kurang berharga,” tulis Sutton dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Naval News.

(oln/NW/NN/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas