Para Menteri Luar Negeri ASEAN Bahas Rencana Perdamaian Myanmar yang Terhenti
Myanmar merupakan anggota ASEAN yang tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting sejak mereka menggulingkan pemerintahan terpilih
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) menggelar pertemuan pada Senin (4/9/2023) untuk membahas rencana perdamaian Myanmar yang terhenti dalam beberapa waktu terakhir.
Myanmar merupakan anggota ASEAN yang tidak dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting sejak mereka menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 2021, sehingga memicu perlawanan sengit terhadap pemerintahan mereka.
“Sebagaimana diamanatkan oleh para pemimpin, kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap penerapan 'lima PC' dan menyiapkan rekomendasi untuk musyawarah para pemimpin kami,” kata Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia.
“ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika kita bisa memastikan solusi damai di Myanmar,” sambungnya.
Selama beberapa dekade, ASEAN telah menjalankan organisasi berdasarkan prinsip tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain dan mencapai kesepakatan melalui konsensus.
Namun hal ini membuat ASEAN kesulitan untuk membantu menyelesaikan permasalahan seperti yang terjadi di Myanmar, dan tidak mampu menekan para jenderal untuk tidak lagi melarang mereka menghadiri pertemuan tingkat tinggi.
Baca juga: Myanmar Absen di Pertemuan Menteri Keuangan dan Bank Sentral ASEAN 2023, Ini Alasannya
Indonesia yang telah menyerukan persatuan di tengah meningkatnya skeptisisme terhadap kredibilitas blok tersebut, telah melakukan upaya di balik layar untuk menemukan solusi terhadap kekacauan yang terjadi di Myanmar. Meski begitu, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.