Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: India Dirumorkan Ganti Nama - Warga Kuba Diduga Direkrut Jadi Tentara Bayaran

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Kuba yang membongkar jaringan perdagangan manusia dalam perang Rusia-Ukraina.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Populer Internasional: India Dirumorkan Ganti Nama - Warga Kuba Diduga Direkrut Jadi Tentara Bayaran
Kolase Tribunnews/AFP
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Kuba yang membongkar jaringan perdagangan manusia dalam perang Rusia-Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional didominasi oleh perang Rusia-Ukraina.

Kuba membongkar adanya jaringan perdagangan manusia yang merekrut warganya untuk menjadi tentara bayaran untuk Rusia.

Sementara itu, Ukraina kehilangan tank Challenger 2 pertamanya dalam pertempuran.

Muncul sebuah rumor bahwa India akan berganti nama menjadi Bharat.

Rumor itu muncul setelah undangan negara KTT G20 menyebut India sebagai Bharat.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Serangan Rusia di Sebuah Pasar Tewaskan 17 Orang saat Antony Blinken Kunjungi Ibu Kota Ukraina

1. Kuba Bongkar Perdagangan Manusia dalam Perang Rusia-Ukraina, Warganya Direkrut Jadi Tentara Bayaran

Berita Rekomendasi

Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, menemukan ada jaringan perdagangan manusia dalam perang Rusia vs Ukraina.

Bruno Rodriguez mengatakan bahwa orang-orang Kuba direkrut untuk menambah jumlah tentara Rusia.

Pada Agustus lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta supaya jumlah tentara ditambah setelah pasukan tempurnya berkurang dalam perang di Ukraina.

Media asal Rusia, Ryazan Gazette, sejak saat itu melaporkan bahwa orang Kuba yang tinggal di Rusia bergabung dengan pasukan tentara untuk berperang di Ukraina.

Sebagai ucapan terima kasih karena membantu Rusia dalam perang, orang-orang Kuba itu dijanjikan menjadi warga negara Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Ukraina Kehilangan Tank Challenger 2 untuk Pertama Kalinya dalam Perang

Tank Challenger 2 buatan Inggris hancur untuk pertama kalinya dalam perang di Ukraina
Tank Challenger 2 buatan Inggris hancur untuk pertama kalinya dalam perang di Ukraina (via The Times)

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan hancurnya tank Challenger 2 buatan Inggris akibat ranjau dan drone Rusia.

Tank tersebut dikirim oleh Inggris untuk Ukraina.

BBC telah memverifikasi kebenaran video itu.

Ini merupakan pertama kalinya salah satu tank Challenger 2 hancur dalam pertempuran, The Guardian melaporkan.

Di awal video, yang direkam dari sebuah mobil yang terlibat dalam pertempuran, tank Challenger 2 dengan laras senapannya yang khas terlihat diselimuti asap abu-abu tebal setelah insiden di medan perang.

Sumber-sumber Barat mengindikasikan pada Selasa (5/9/2023) malam bahwa tank tersebut pertama kali menabrak ranjau Rusia pada hari Senin.

Ranjau itu meledakkan kompartemen bahan bakar di bagian belakang tank, menyebabkan tank tidak dapat bergerak.

Para kru kemudian dievakuasi dengan selamat.

Tetapi karena tidak bisa bergerak, tank tersebut kemudian dihantam oleh drone Lancet milik Rusia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Serangan Rudal Rusia di Ukraina Timur Tewaskan 16 Orang, Zelensky: Kejahatan yang Kurang Ajar

Sebuah ledakan akibat serangan rudal Rusia di Kota Kostyantynivka, Ukraina terekam CCTV. Dalam ledakan tersebut telah menewaskan 16 orang dan 28 lainnya terluka.
Sebuah ledakan akibat serangan rudal Rusia di Kota Kostyantynivka, Ukraina terekam CCTV. Dalam ledakan tersebut telah menewaskan 16 orang dan 28 lainnya terluka. (BBC via Telegram)

Serangan rudal Rusia di Kota Kostyantynivka, Ukraina telah menewaskan 16 orang dan 28 terluka, Rabu (6/9/2023).

Update: Jumlah tersebut naik menjadi 17 orang tewas dan 32 luka pada Kamis.

Serangan ini telah dikonfirmasi langsung oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan di saluran Telegram, serangan rudal Rusia ini merupakan kejahatan yang kurang ajar.

"Kejahatan yang kurang ajar. Benar-benar tidak berperikemanusiaan" ujar Zelensky, dikutip dari Al Jazeera.

"Saat ini, serangan teroris Rusia telah menewaskan 16 orang di pasar, toko, sebuah apotek," lanjut Zelensky.

Zelensky pun bersumpah bahwa kejahatan Rusia harus dikalahkan sesegera mungkin.

"Kejahatan Rusia ini harus dikalahkan sesegera mungkin," ucapnya.

Hingga saat ini, pihak Moskow belum mengomentari klaim Zelensky.

Di antara 16 orang yang tewas adalah seorang anak-anak, dan sedikitnya 28 lainnya diperkirakan terluka.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. India Dirumorkan akan Mengganti Nama Negara Menjadi Bharat, Upaya Modi Hilangkan Simbol Inggris

Tangkapan layar undangan makan malam yang dikirimkan oleh Presiden India kepada delegasi G20 yang menyebutkan
Tangkapan layar undangan makan malam yang dikirimkan oleh Presiden India kepada delegasi G20 yang menyebutkan "Presiden Bharat". (via X @ShashiTharoor)

Muncul sebuah rumor bahwa India akan berganti nama menjadi Bharat.

Rumor itu muncul setelah undangan negara KTT G20 menyebut India sebagai Bharat.

Penggantian nama ini termasuk upaya Perdana Menteri India, Narendra Modi untuk menghilangkan simbol-simbol pemerintahan Inggris.

Para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 telah menerima undangan jamuan makan malam kenegaraan dari "Presiden Bharat".

Dikutip dari The Guardian, Bharat merupakan sebuah kata yang berasal dari kitab suci Hindu kuno yang ditulis dalam bahasa Sansekerta.

Bharat merupakan salah satu dari dua nama resmi negara tersebut berdasarkan konstitusinya.

Anggota partai Bharatiya Janata (BJP), partai nasionalis Hindu yang berkuasa, sebelumnya berkampanye menentang penggunaan nama India.

Mereka beranggapan nama India berakar pada zaman barat dan diterapkan pada masa penaklukan Inggris.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas