Ancaman Serius Rusia Jelang Peringatan Serangan 9/11: AS akan Diserang Lagi, tapi dengan Nuklir
Rusia berikan ancaman serius kepada Amerika Serikat menjelang peringatan serangan 9/11. Rusia sebut akan serang AS sama dengan peristiwa 11 September.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ancaman serius datang dari Rusia untuk Amerika Serikat menjelang peringatan serangan 9/11.
Ketua dewan keamanan Rusia yang juga sekutu Presiden Vladimir Putin, Dmitry Medvedev memberikan pernyataan yang bisa membuat AS waspada.
Dmitry Medvedev menyatakan, AS akan segera menjadi sasaran serangan seperti peristiwa 11 September 2001 silam.
Namun, kata Medvedev, serangan kali ini akan menggunakan nuklir.
Pernyataan dari Medvedev ini datang sehari sebelum peringatan peristiwa 11 September 2001.
Dikutip dari Newsweek, Medvedev telah melontarkan banyak komentar yang bermusuhan terhadap AS selama satu setengah tahun terakhir.
Baca juga: Militer Rusia: 3 Kapal Pendarat Berisi 36 Pasukan Khusus Raiders Ukraina Kami Tenggelamkan
Di antara komentar-komentar tersebut, ia sering menyebut momok Perang Dunia III dan serangan senjata nuklir, sebagai respons terhadap AS yang terus menentang kepentingan Rusia.
Pada Minggu (10/9/2023) kemarin, dirinya membuat postingan di akun Telegramnya, dengan menyebut "beberapa kata menjelang (9/11)".
Di dalam narasinya, ia mencemooh AS atas apa yang disebutnya sebagai "arogansi dan narsisme yang menjijikkan" di antara negara-negara Barat.
Selain itu, Medvedev juga menyebut AS "kesombongan universal dalam masalah apapun".
Menjelang akhir postingannya, ia juga membuat prediksi yang tidak menyenangkan bahwa AS akan mengalami "serangan lain seperti serangan 11/09/2001, namun dengan komponen nuklir atau biologis".
Baca juga: Iran dan Rusia Kerja Sama Senjata, Mossad Israel Ketar-ketir
Meski membuat pernyataan tersebut, Medvedev tidak menyatakan secara langsung bahwa Rusia akan menjadi negara yang meluncurkan serangan tersebut.
Terjemahan dari postingan ekstensif tersebut dibagikan ke X oleh penasihat menteri dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.
"Saya tidak ingin memberi firasat, namun (AS akan) melihat bahwa suatu saat teroris akan melancarkan serangan lain seperti serangan 11/09/2001, namun dengan komponen nuklir atau biologis," tulis Medvedev, sebagaimana diterjemahkan oleh Geraschenko.