Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Sudan Serang Pasar di Khartoum, 40 Orang Tewas dan 70 Lainnya Terluka

Militer Sudan menyerang pasar di Khartoum untuk menargetkan RSF. Setidaknya 40 orang tewas dan 70 lainnya terluka akibat serangan drone itu.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Militer Sudan Serang Pasar di Khartoum, 40 Orang Tewas dan 70 Lainnya Terluka
MFS Sudan/X
Para korban serangan drone dirawat di Rumah Sakit Universitas Bashair. Militer Sudan menyerang lingkungan Mayo di Khartoum, sebuah distrik besar di kota yang sebagian besar dihuni oleh RSF pada Minggu (10/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah 40 orang tewas dalam serangan drone di pasar terbuka di Khartoum, Sudan, pada Minggu (10/9/2023).

Selain itu, setidaknya 70 orang terluka dalam serangan di lingkungan Mayo di Khartoum, sebuah distrik besar di kota yang sebagian besar dihuni oleh RSF.

Serangan itu terjadi saat militer dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter bertempur untuk menguasai Sudan.

Para korban dirawat di Rumah Sakit Universitas Bashair, menurut komite perlawanan dan dua petugas kesehatan.

Banyak dari para korban memerlukan amputasi.

Tim penyelamat dan tenaga kesehatan mengunggah rekaman di media sosial yang menunjukkan mayat-mayat dibungkus kain putih di halaman terbuka rumah sakit, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Borisa Simanic Kehilangan Ginjalnya usai Disikut Pemain Sudan Selatan di FIBA World Cup 2023

Kelompok bantuan medis Doctors Without Borders (MSF), yang mengelola Rumah Sakit Universitas Bashair di Khartoum selatan, mengatakan di media sosial X (dulu Twitter), pasar Gorro diserang pada pukul 7.00 waktu setempat.

Dikatakan 60 orang terluka dan 35 orang tewas, jumlah korban jiwa terus meningkat sejak pernyataan itu diunggah.

BERITA TERKAIT

Tidak jelas apakah semua korban adalah warga sipil.

Penduduk di daerah Khartoum cenderung menjadi pekerja harian yang, karena terputus dari pekerjaan, menjadi terlalu miskin untuk menanggung biaya untuk melarikan diri dari ibu kota, seperti diberitakan ABC Net.

Tentara tentara Sudan berdiri di dekat kendaraan mereka di jalan yang diblokir dengan batu bata di Khartoum pada 20 Mei 2023, saat kekerasan antara dua jenderal yang bersaing terus berlanjut. Pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah al-Burhan memecat wakilnya yang menjadi saingannya Mohamed Hamdan Daglo, karena pasukan yang setia kepada para jenderal yang bertikai terus menekan pertempuran di Khartoum dan Darfur. (Photo by AFP)
Tentara tentara Sudan berdiri di dekat kendaraan mereka di jalan yang diblokir dengan batu bata di Khartoum pada 20 Mei 2023, saat kekerasan antara dua jenderal yang bersaing terus berlanjut. (Photo by AFP) 

Baca juga: Konflik Sudan: Ditemukan Kuburan Massal dengan 87 Jenazah di Darfur Barat, PBB Serukan Penyelidikan

Dalam pernyataannya, RSF menuduh tentara Sudan melakukan serangan tersebut, serta serangan lainnya. 

Tentara Sudan menolak bertanggung jawab dan menyalahkan RSF.

“Kami hanya mengarahkan serangan kami pada kelompok dan pos musuh di wilayah berbeda,” kata Brigadir Jenderal Nabil Abdallah kepada Reuters.

Meskipun RSF telah menyebar ke wilayah pemukiman di seluruh ibu kota Khartoum dan negara tetangga Bahri dan Omdurman, tentara Sudan telah menggunakan keunggulan artileri berat dan serangan udara untuk mencoba memukul mundur mereka, yang mengakibatkan ratusan korban sipil.

Penembakan tanpa pandang bulu dan serangan udara oleh kedua faksi telah menjadi hal biasa dalam perang di Sudan, yang telah menjadikan wilayah Khartoum menjadi medan pertempuran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas