Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendaki Gunung Taranaki Selamat meski Jatuh dari Ketinggian 600 Meter, Polisi: Beruntung Masih Hidup

Pendaki di Gunung Taranaki asal Selandia Baru berhasil selamat meski jatuh dari ketinggian 600 meter (1,968 kaki).

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pendaki Gunung Taranaki Selamat meski Jatuh dari Ketinggian 600 Meter, Polisi: Beruntung Masih Hidup
FOTO AFP/Peter PARKS PETER PARKS /AFP
Pertandingan rugbi terlihat di layar lebar dengan latar belakang Gunung Taranaki sebelum dimulainya pertandingan pool D Piala Dunia Rugbi 2011 Namibia vs Wales di Stadion Taranaki di New Plymouth pada 26 September 2011. Pendaki di Gunung Taranaki asal Selandia Baru berhasil selamat meski jatuh dari ketinggian 600 meter (1,968 kaki). 

TRIBUNNEWS.COM - Pendaki di Gunung Taranaki asal Selandia Baru berhasil selamat meski jatuh dari ketinggian 600 meter (1,968 kaki).

Sang pendaki bahkan hanya mengalami luka ringan setelah terjatuh dari sisi gunung.

Polisi setempat mengatakan pria tersebut jatuh dari Gunung Taranaki di Pulau Utara, Selandia Baru.

Ia berhasil selamat berkat cuaca musim semi yang melunakkan es dan berarti pendaki tersebut jatuh mendarat di salju.

Baca juga: Kisah Kepala Bappenas Sempat Terjebak di Kota di Tengah Danau di Selandia Baru Akibat Cuaca Buruk

Polisi bahkan mengatakan bahwa pria itu beruntung masih hidup.

"Dia sangat beruntung masih hidup," kata juru bicara polisi dikutip dari NZ Herald Isologo.

"Ini adalah bidang yang menantang dan jika terjadi kesalahan, sering kali timbul konsekuensi yang serius."

Berita Rekomendasi

"Pendakian Gunung Taranaki memerlukan pengalaman, pengetahuan dan peralatan yang dipasang dengan baik dan benar."

"Kegagalan untuk memperlengkapi diri dengan baik dapat mengakibatkan akhir yang sangat berbeda dari cerita hari Sabtu (9/9/2023)," jelasnya.

Jarak jatuhnya setara dengan tinggi Makkah Clock Royal Tower di Arab Saudi, salah satu gedung tertinggi di dunia.

Tingginya juga hampir dua kali lipat tinggi Shard di London yang membentang 309 meter ke langit.

Sebuah gambar menunjukkan Balai Kota London, terletak di tepi selatan Sungai Thames dengan Shard di belakang di London pada 25 Juni 2020. Walikota London Sadiq Khan telah menetapkan rencana untuk pindah dari Balai Kota pada tahun 2021 sebagai bagian dari upaya untuk menyelamatkan uang dengan keuangan ibu kota diperkirakan menghadapi kekurangan £500 juta yang disebabkan oleh krisis virus corona. Niklas HALLE'N / AFP
Sebuah gambar menunjukkan Balai Kota London, terletak di tepi selatan Sungai Thames dengan Shard di belakang di London pada 25 Juni 2020. Walikota London Sadiq Khan telah menetapkan rencana untuk pindah dari Balai Kota pada tahun 2021 sebagai bagian dari upaya untuk menyelamatkan uang dengan keuangan ibu kota diperkirakan menghadapi kekurangan £500 juta yang disebabkan oleh krisis virus corona. Niklas HALLE'N / AFP (Niklas HALLE'N / AFP)

Pendaki tersebut merupakan bagian dari rombongan yang mendaki Gunung Taranaki saat terjatuh dari puncak sekitar tengah hari waktu setempat, Sabtu (9/9/2023) waktu setempat.

"Setelah menyaksikan sesama pendaki meluncur menuruni gunung dan menghilang dari pandangan, anggota kelompok lainnya turun untuk mencoba menemukan mereka," tutur polisi via BBC.

Seorang anggota Penyelamat Alpine Taranaki juga kebetulan sedang melakukan pendakian hari itu dan membantu menemukan pria yang terjatuh tersebut.

Sementara itu, Gunung Taranaki merupakan sebuah gunung yang memiliki ketinggian 2,518 meter.

Baca juga: Di Tengah Cuaca Ekstrem Pendaki Indonesia Berhasil Capai Puncak Gunung Eiger 3.967 MDPL

Menjadikannya sebagai gunung tertinggi di Pulau Utara, setelah gunung Ruapehu.

Gunung Taranaki juga memiliki reputasi sebagai salah satu gunung paling mematikan di Selandia Baru.

Pada tahun 2021, dua pendaki gunung tewas dari tempat yang sama tempat pendaki tersebut terjun pada akhir pekan.

Taranaki adalah gunung berapi aktif yang relatif terisolasi di pantai barat pulau utara Selandia Baru.

"Terisolasinya gunung tersebut dari pegunungan lain, kedekatannya dengan garis pantai, dan posisi geografisnya menjadikan kondisi cuaca paling cepat berubah dan buruk yang bisa ditemukan di mana pun di Selandia Baru," kata Dewan Keamanan Pegunungan negara tersebut.

"Cuaca, dipadukan dengan medan yang rumit dan berat, menciptakan lingkungan yang sangat unik. Satu kesalahan bisa menjadi bencana," jelas mereka.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas