Putin Ungkap Rusia Lagi Bikin Senjata Futuristik: Laser hingga Ultrasonik, Sebut Ukraina Gagal
Pernyataan Vladimir Putin soal pengembangan senjata baru Rusia berdasarkan prinsip-prinsip fisika itu terkait pengembangan laser hingga ultrasonik
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Vladimir Putin Gembar-gemborkan Senjata 'Futuristik' Rusia: Dari Senjata Laser hingga Ultrasonik
TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan tengah mengembangkan senjata futuristik dengan berpijak pada konsep dan prinsip fisika.
Kabar itu dilontarkan Presiden Rusia, Vladimir Putin saat menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Timur 2023 di Vladivostok, Rusia, Selasa (12/9/2023).
Pernyataan Putin soal pengembangan senjata baru Rusia berdasarkan prinsip-prinsip fisika itu disampaikan menjelang pertemuan langka dan menjadi sorotan dunia Internasional antara sang presiden dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca juga: Polandia Serius Bikin Rusia Mikir Dua Kali: Tak Cuma Borong 500 HIMARS, Bikin Pabriknya Sekalian
Kim Jong un menumpangi kereta lapis baja menyeberang dan tiba di Rusia pada Selasa.
Para analis dan pengamat mengatakan Moskow kemungkinan akan mencari peluru artileri dan rudal anti-tank dari Pyongyang untuk memperkuat kekuatan mereka yang hampir 19 bulan menginvasi Ukraina.
“Senjata baru dengan prinsip fisika akan menjamin keamanan negara mana pun dalam waktu dekat. Kami memahami hal ini dengan sangat baik dan kami sedang mengusahakannya,” kata pemimpin Rusia itu pada sesi pleno forum tersebut.
Putin tidak merinci jenis senjata futuristik yang sedang dikembangkan negaranya.
Namun kantor berita Rusia, TASS mengatakan senjata baru dari pengembangan berdasarkan prinsip-prinsip fisika tersebut termasuk senjata laser, ultrasonik, dan frekuensi radio.
Putin: Serangan Balasan Ukraina Gagal!
Vladimir Putin juga menyinggung soal upaya serangan balasan pasukan Ukraina terhadap kantung-kantung pendudukan Rusia.
Putin, mengulangi pernyataan sebelumnya, menyebut kalau serangan balasan Kyiv yang sedang berlangsung untuk merebut kembali wilayah-wilayah pendudukan Rusia, telah gagal.
Dia mengklaim bahwa pasukan Ukraina telah kehilangan sekitar 71.500 tentara, 18.000 kendaraan lapis baja dan 543 tank sejak melancarkan serangan balasan pada awal Juni 2023.
Angka-angka ini tidak dapat dikonfirmasi secara independen, namun penghitungan Putin jauh lebih tinggi daripada perkiraan Kementerian Pertahanan Rusia mengenai kerugian peralatan Ukraina selama periode sejak Moskow menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Putin juga mengklaim bahwa 270.000 orang telah secara sukarela menandatangani kontrak dengan militer Rusia selama enam bulan terakhir.
(oln/*/TMT)