Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Merasakan Melemahnya Dukungan Negara Barat untuk Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merasakan melemahnya dukungan negara Barat untuk Ukraina. Jika tak bantu Kyiv, maka mereka dukung Rusia menang.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Zelensky Merasakan Melemahnya Dukungan Negara Barat untuk Ukraina
Ida Marie Odgaard / Ritzau Scanpix / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada media selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen (tidak dalam gambar) di luar istana presiden setelah pertemuan mereka di Kyiv, pada 6 September 2023. -- Zelensky merasakan melemahnya dukungan negara-negara Barat. Ia memperingatkan mereka. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengeluhkan melemahnya dukungan dari para pejabat senior Barat, yang ia klaim telah dilihat langsung olehnya selama pertemuan.

Ia mendeteksi perubahan suasana hati di antara beberapa rekannya.

"Saya memiliki intuisi ini, membaca, mendengar dan melihat mata mereka (ketika mereka mengatakan) 'kami akan selalu bersamamu,'” katanya, dalam wawancara yang dipublikasikan The Economist pada Minggu (10/9/2023).

“(tapi) Saya melihat dia tidak ada di sini, tidak bersama kita, bertentangan dengan jaminan yang diucapkan," tambahnya.

Menurut Zelensky, kegagalan untuk mendukung Ukraina berarti memihak Rusia dalam perang.

“Jika mitra tidak membantu kami, itu berarti mereka akan membantu Rusia untuk menang,” ujarnya.

Zelensky percaya, para pemilih di Barat tidak akan memaafkan para pemimpin mereka jika mereka “kehilangan Ukraina.”

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-567: Pertemuan Kim Jong Un dan Vladimir Putin Masih Rahasia

BERITA REKOMENDASI

Zelensky: Pengungsi Ukraina di Barat akan Marah

Masalah lebih lanjut mungkin juga datang dari jutaan pengungsi Ukraina yang kini tinggal di Eropa Barat.

Menurutnya, negara-negara Barat akan menghadapi kemarahan dari jutaan pengungsi Ukraina di negara mereka jika dukungan dari Barat berkurang.

"Mereka pada umumnya “berperilaku baik” namun jika tuan rumah “menyudutkan orang-orang ini” maka hasil akhirnya tidak akan menjadi “cerita yang bagus,” tambah Presiden Ukraina itu.

Pemimpin Ukraina tersebut mengatakan dia “secara moral” siap untuk perang jangka panjang dengan Rusia, namun hal ini mengharuskan negaranya untuk beralih ke “perekonomian yang sepenuhnya termiliterisasi.”

Pertempuran semakin Sulit

Seorang prajurit Ukraina berteriak kepada paramedis di depan mayat yang tewas setelah serangan roket Rusia di pasar makanan di pusat kota Kostiantynivka, Ukraina, Rabu, 6 September 2023. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Seorang prajurit Ukraina berteriak kepada paramedis di depan mayat yang tewas setelah serangan roket Rusia di pasar makanan di pusat kota Kostiantynivka, Ukraina, Rabu, 6 September 2023. (AP/Evgeniy Maloletka)

Baca juga: Beruang Hitam di Ukraina Diadopsi Skotlandia, Alami Trauma usai Ledakan Peluru di Dekat Kandang

Menurutnya, sekarang adalah “momen yang buruk” untuk perundingan perdamaian dengan Rusia, karena serangan balasan yang tidak memuaskan selama tiga bulan terakhir.

Rusia memperkirakan kerugian musim panas di Ukraina mencapai lebih dari 66.000 tentara dan 7.600 senjata berat.

The Economist mencatat, pemerintahan Zelensky telah membangun ekspektasi untuk serangan tersebut, namun sekarang dia “dengan hati-hati menyesuaikan dengan kenyataan.”

(FILES) Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpose dalam acara bersama para pemimpin G7 untuk mengumumkan Deklarasi Dukungan Bersama untuk Ukraina selama KTT NATO di Vilnius pada 12 Juli 2023.
(FILES) Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpose dalam acara bersama para pemimpin G7 untuk mengumumkan Deklarasi Dukungan Bersama untuk Ukraina selama KTT NATO di Vilnius pada 12 Juli 2023. (ANDREW CAALLERO-REYNOLDS / AFP)

Baca juga: Putin Ungkap Rusia Lagi Bikin Senjata Futuristik: Laser hingga Ultrasonik, Sebut Ukraina Gagal

Presiden Ukraina juga tampaknya mendapat pujian atas serangan drone jauh di dalam wilayah Rusia, yang secara resmi ditolak oleh Kyiv untuk diklaim sebagai miliknya.

Menjelaskan strateginya, dia mengatakan dukungan publik terhadap pemerintah Rusia akan berkurang karena serangan drone Ukraina.

"Dalam “perang panjang,” Moskow akan kalah terlepas dari apa yang dirasakan Rusia karena perekonomian Rusia akan gagal," tambah Zelensky.

Sebaliknya, pemerintah Rusia memperkirakan perekonomian akan tumbuh sebesar 2,5 persen atau lebih pada tahun 2023, dikutip dari RT.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas