Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Hadiahi Senapan, Simbol Transfer Senjata Rusia dan Korut?
Pertukaran hadiah berupa senapan antara Vladimir Putin dan Kim Jong Un itu menyimbolkan adanya kesepakatan transfer senjata antara Rusia dan Korut
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Hadiahi Senapan, Simbol Transfer Senjata Rusia dan Korut?
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saling menghadiahkan senapan setelah keduanya mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Timur Jauh Rusia.
Pemimpin Rusia tersebut disebutkan berupaya memperkuat aliansi dengan para pemimpin negara garis keras lainnya yang dikucilkan oleh Barat.
Pertemuan Putin dan Kim Jong Un itu terjadi di tengah spekulasi kalau mereka akan menyetujui kesepakatan transfer senjata antara Rusia dan Korea Utara.
Baca juga: Pasukan Ukraina Jiplak Taktik Rusia Jadi Senjata Makan Tuan: Tank Tua Soviet Menjelma Bom Raksasa
"Putin memberi Kim senapan produksi Rusia “berkualitas terbaik,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Sebagai imbalannya, Vladimir Putin menerima senapan Korea Utara dari Kim Jong Un.
Putin juga memberi Kim sebuah sarung tangan dari pakaian luar angkasa.
Vladimir Putin disebutkan “dengan rasa terima kasih” menerima undangan Kim Jong Un untuk mengunjungi Korea Utara.
Putin mengatakan kunjungan Kim ke Rusia, yang dimulai pada Selasa, akan berlangsung beberapa hari lagi.
Hubungan persahabatan antara kedua pemimpin ini terjadi ketika Rusia menghadapi isolasi dari Barat dan beberapa mitra tradisionalnya akibat perang besar-besaran di Ukraina.
Amerika Gerah
Pertukaran hadiah berupa senapan antara Vladimir Putin dan Kim Jong Un itu disebut-sebut menyimbolkan adanya kesepakatan transfer senjata antara Rusia dan Korea Utara.
Para pejabat dan pakar Amerika mengatakan Rusia tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk digunakan di Ukraina, sebuah langkah yang Gedung Putih peringatkan akan mempunyai konsekuensi.
Adapun Rusia, diduga bersedia membantu Korea Utara untuk mengembangkan teknologi satelit dan kapal selam.
Dilansir BBC, AS memperingatkan bahwa bantuan apa pun yang diberikan Moskow kepada program satelit Pyongyang akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.