Taliban Tahan 18 Pekerja Organisasi Nirlaba asal Swiss, Diduga Sebarkan Agama Kristen
18 pekerja organisasi nirlaba di Afghanistan ditangkap oleh Taliban, diduga menyebarkan agama Kristen.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Taliban menahan 18 anggota organisasi nirlaba yang terdaftar di Swiss, termasuk seorang warga negara asing karena diduga menyebarkan agama Kristen.
Dilansir Independent, pada hari Sabtu (18/9/2023), Misi Bantuan Internasional (IAM) mengatakan staf mereka "dijemput" di dua kesempatan berbeda bulan ini.
IAM berkantor di provinsi Ghor tengah dan beberapa stafnya dibawa ke ibu kota Afghanistan, Kabul.
“Pada saat ini, kami tidak memiliki informasi mengenai sifat tuduhan terhadap staf kami,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Dan oleh karena itu, kami tidak dapat berkomentar atau berspekulasi mengenai situasi yang sedang berlangsung ini."
“Namun, jika ada tuntutan yang diajukan terhadap organisasi kami atau anggota staf mana pun, kami akan meninjau secara independen setiap bukti yang disajikan."
Baca juga: Taliban Sambut Dubes Baru Tiongkok, Gelar Upacara Mewah di Istana Presiden
Dua staf IAM Afghanistan dan satu warga negara AS dijemput dari kantornya pada 3 September, menurut laporan media lokal.
15 anggota staf berkebangsaan Afghanistan lainnya kemudian dijemput dari kantor yang sama pada 13 September.
Organisasi nirlaba tersebut mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan keprihatinannya melalui surat kepada kementerian perekonomian tempat kelompok tersebut terdaftar secara sah.
IAM sudah bekerja sama dengan PBB dan ACBAR, badan koordinator organisasi nirlaba di Afghanistan.
Mereka telah beroperasi di negara yang dilanda konflik tersebut sejak tahun 1966.
Mereka awalnya memberikan layanan kesehatan mata, namun telah merambah ke bidang lain di bidang kesehatan dan pendidikan.
Dalam situs webnya, misi organisasi tersebut didasarkan nilai-nilai Kristiani.
Namun para pejabat mengatakan bahwa IAM menghargai dan menghormati adat istiadat dan budaya Afghanistan.