Selain Bertukar Senapan dengan Vladimir Putin, Kim Jong Un Terima Hadiah Drone dari Pejabat Rusia
Kim menerima lima drone peledak, sebuah drone pengintai dan rompi antipeluru sebagai hadiah dari gubernur regional pada kunjungannya ke Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un telah mengakhiri perjalanannya ke Rusia.
Kim tidak hanya datang memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selama enam hari di Rusia, Kim juga berkesempatan bertemu pejabat tinggi lain dan menyempatkan untuk meninjau senjata-senjata canggih, termasuk sistem rudal hipersonik milik Rusia.
Pada Sabtu (16/9/2023), Kim bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia di kota Vladivostok.
Kim menerima lima drone peledak, sebuah drone pengintai dan rompi antipeluru sebagai hadiah dari seorang gubernur regional, lapor Al Jazzera.
TASS mengatakan “pemimpin DPRK menerima lima drone kamikaze dan sebuah drone pengintai 'Geran-25' dengan lepas landas vertikal”.
Sebagai catatan, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) merupakan nama resmi Korea Utara.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-572: Rusia Jatuhkan 3 Drone di Dekat Ibu Kota
Gubernur wilayah Primorye juga “memberikan Kim Jong Un satu set pelindung antipeluru” dan “pakaian khusus yang tidak terdeteksi oleh kamera termal”.
Pulang ke Korea Utara
Pada hari Minggu (17/9/2023), Kim mengakhiri kunjungannya ke Timur Jauh Rusia, lapor The Guardian.
Ia menaiki kereta lapis baja di kota Artyom, yang terletak di utara pelabuhan Vladivostok, dan memulai perjalanan panjang ke rumah, media pemerintah di Rusia melaporkan.
Video menunjukkan Kim terlihat membawakan lagu kebangsaan Korea Utara dan Rusia.
Kunjungan Resmi Pertama Sejak Pandemi Virus Corona
Perjalanan ke Rusia ini merupakan kunjungan resmi pertama Kim Jong Un ke luar negeri sejak pandemi Virus Corona.
Pertemuan Kim dengan Putin pun meningkatkan membuat Barat was-was, bahwa mungkin saja Moskow dan Pyongyang akan menentang sanksi dan mencapai kesepakatan senjata.
Tur Kim ke Rusia dimulai sejak Selasa (12/9/2023).
Awalnya kabar menyebar luas bahwa Kim dan Putin akan membahas masalah militer.
Ditandai dengan Kim berangkat dari Pyongyang bersama rombongan perwira.
Di Korea Utara, Kim melakukan pertukaran senjata secara simbolis dengan Putin,.
Baca juga: Kim Jong Un Kembali ke Korea Utara setelah 6 Hari di Rusia, Bawa Hadiah Drone dan Rompi Anti Peluru
Lalu, ia juga melakukan tur ke pabrik jet tempur di Komsomolsk-on- Amur.
Semua pesawat tempur Rusia yang diperlihatkan kepada Kim termasuk di antara jenis pesawat yang digunakan secara aktif dalam perang di Ukraina.
Di antaranya, pesawat pengebom Tu-160, Tu-95, dan Tu-22 yang secara rutin meluncurkan rudal jelajah.
Moskow diyakini tertarik membeli amunisi Korea Utara untuk melanjutkan pertempuran di Ukraina,
Sementara Pyongyang menginginkan bantuan Rusia untuk mengembangkan program rudalnya yang dikutuk secara internasional.
Namun sejauh ini Kremlin mengatakan tidak ada perjanjian yang ditandatangani.
Kereta Api Lapis Baja Kim Jong Un
Dari Korea Utara, Kim Jong Un berangkat menggunakan kereta api lapis baja.
Rangkaian kereta api berwarna hijau tua yang dinaiki Kim Jong Un menuju Rusia, diberi nama 'Taeyangho'.
Dalam Bahasa Korea, Taeyangho berarti Matahari.
Dalam artikel tahun 2009 dari koran Korea Selatan, Chosun Ilbo, kereta api mewah ini memiliki total 90 gerbong dengan standar keamanan lapis baja dan antipeluru.
Karena muatan yang banyak dan dilengkapi berbagai sistem pengamanan, kereta ini hanya berjalan dengan kecepatan yang terbilang lambat, hanya 55 kilometer per jam.
Kereta yang biasa digunakan para pemimpin Korea Utara untuk dinas keluar negeri ini merupakan buatan sebuah pabrik lokal di Pyongyang.
Baca juga: Kali Ini Lebih Santai, Kim Jong Un Kunjungi Universitas dan Pertunjukan Walrus di Rusia
Namun, kereta ini sangat aman hingga dijuluki sebagai 'Benteng Bergerak'.
Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, kereta-kereta yang dimiliki Kim Jong Un memiliki jendela antipeluru serta dinding dan lantai yang diperkuat untuk tahan dari bahan peledak.
Selain itu, kereta ini juga dilengkapi senjata serang dan helikopter yang bisa digunakan untuk melarikan diri apabila terjadi keadaan darurat.
Konon, kereta Kim Jong Un juga dilengkapi setidaknya 20 mobil antipeluru.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.