Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-574: Zelensky Minta Para Pemimpin Dunia Bersatu Melawan Rusia
Berikut update perang Rusia vs Ukraina Hari ke-574, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memohon kepada para pemimpin dunia untuk melawan invasi Rusia
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
![Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-574: Zelensky Minta Para Pemimpin Dunia Bersatu Melawan Rusia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-ukraina-volodymyr-zelensky-berbicara-pada-majelis-umum-pbb-unga-di-markas-besar-pbb.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update perang Rusia vs Ukraina Hari ke-574.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memohon kepada para pemimpin dunia untuk melawan invasi Rusia.
Sekjen PBB mengatakan Rusia menciptakan 'Dunia ketidakamanan' di sidang umum.
Berikut rangkuman update perang Rusia-Ukraina hari ke-574, dikutip dari TheGuardian:
- Pidato Zalenskiy di Sidang Umum PBB
Dalam pidatonya di sidang umum PBB, Volodymyr Zelenskiy meminta kepada para pemimpin dunia untuk melawan Rusia.
Baca juga: Populer Internasional: Rusia Jual Properti Ukraina di Krimea - Daftar Terbaru Warisan Dunia UNESCO
Selain itu, Zalenskiy juga mengatakan Moskow harus dipukul mundur.
Hal tersebut bertujuan agar dunia dapat lebih mementingkan melesaikan tantangan global yang mendesak.
Ia kemudian mendapat tepuk tangan dari para pemimpin yang hadir.
Pasalnya, ini merupakan perama kali Zalenskiy tampil secara langsung pada acara itu sejak Rusia menginvasi negaranya.
- Sekjen PBB sebut negara-negara seperti Rusia ciptakan ketidakamanan bagi semua orang
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan, negara seperti Rusia membuat semua orang di dunia tidak merasa aman setelah invasi mereka ke Ukraina.
Menurutnya, negara tersebut telah melanggar hak asasi manusia, menyebabkan keluarga-keluarga terpecah belah hingga anak-anak mengalami trauma.
- Joe Biden sebut pertemuan PBB ini hanya membahas seputar perang
Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pertemuan PBB minggu ini 'digelapkan oleh bayang-bayang perang'.
Menurut Biden, perang ini sebagai perang penaklukan ilegal tanpa provokasi oleh Rusia terhadap Ukraina.
Ia juga mengatakan Ukraina ingin perang ini berakhir, lebih dari negara manapun di dunia.
“Tidak ada negara yang menginginkan perang berakhir lebih dari Ukraina”, kata Biden.
Biden kemudian menegaskan jika Amerika Serikat hanya akan mendukung Kyiv.
Tujuannya agar mewujudkan resolusi diplomatik menuju perdamaian yang adil dan abadi.
- Anak-anak Ukraina yang dideportasi secara ilegal ke Rusia telah tiba di Belarus.
Ke-48 anak ini berasal dari wilayah pendudukan Ukraina di Donetsk, Luhansk dan Zaporizhzhia.
Moskow mengklaim wilayah tersebut telah dianeksasi.
Sebelumnya, para pejabat di Belarus membantah tuduhan terlibat dalam pemindahan ilegal anak-anak tersebut.
Namun Belta melaporkan pemindahan anak-anak Ukraina itu diselenggarakan oleh Badan Amal Belarusia.
Pemindahan anak-anak tersebut juga didukung oleh Presiden Alexander Lukashenko.
- Ukraina meminta tiga negara di Uni Eropa untuk mengakhiri perselisahan perdagangan pertanian
Pada hari Selasa, Ukraina meminta tiga negara tetangganya di Uni Eropa untuk memulai 'dialog konstruktif'.
Tidak hanya itu, Ukraina juga meminta tiga negara tersebut untuk menyetujui 'skenario kompromi'.
Sebelumnya, tiga negara tersebut yaitu Polandia, Slovakia dan Hongaria mengumkan pembarasan impor dari Ukraina pada hari Jumat.
Tujuan mereka melakukan pembatasan impor adalah untuk melindungi petani dan lonjakan impor gandum dan makanan dari Ukraina.
- Menhan AS sebut pertahanan udara akan terus menjadi kebutuhan besar Ukraina
Dalam pidato penutup setelah pertemuan dengan kelompok kontak pertahanan Ukraina, Menteri Austin mengatakan kebutuhan besar Ukraina saat ini adalah pertahanan udara.
“Pertahanan udara akan terus menjadi kebutuhan terbesar Ukraina untuk melindungi langit, warga sipil, dan kota-kotanya serta orang-orang tak berdosa yang jauh dari medan perang," kata Lloyd Austin.
- Inggris akan memasok puluhan ribu peluru ke Ukraina
Departemen pertahanan pemerintah Inggris mengatakan akan memasok puluhan ribu peluru artileri ke Ukraina pada tahun ini.
- Serangan rudal di kota Kostiantynivka, Ukraina tewaskan sedikitnya 17 warga sipil pada awal bulan ini
Pada 6 September, serangan rudal terjadi 12 mil (20 km) dari garis depan di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
Sebanyak 32 orang terluka akibat seragan rudal tersebut.
Beberapa jam kemudian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan itu.
- 2 orang tewas akibat serangan Rusia di Lviv da Kherson
Pada Selasa, Rusia menyerang tiga gudang industri dalam serangan pesawat tak berawak di kota Lviv.
Serangan tersebut menyebabkan kebakaran besar dan menewaskan sedikitnya 1 orang.
- Wali Kota Lviv mengatakan telah menemukan jasad seorang pria yang bekerja di salah satu gudang
Andriy Sadoyvi mengatakan telah menemukan jasad pria di bawah reruntuhan gudang.
Gudang tersebut menyimpan jendela, bahan kimia rumah tangga, dan bantuan kemanusiaan.
- Pasukan Rusia juga menyerang kota Kherson
Selain menyerang Lviv dan Kherson, pasukan Rusia juga menembaki selatan kota Kherson.
Kepala administrasi militer kota Kherson menjelaskan penyerangan tersebut menewaskan seorang Polisi dan dua warga sipil lainnya terluka.
- Rusia meluncurkan 30 drone dan satu rudal
Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan total 30 drone dan satu rudal balistik Iskander terhadap Ukraina.
Namun 27 di antaranya telah ditembak jatuh.
- Serangan Rusia di kota Kuspiansk menewaskan 3 warga sipil
Pejabat regional mengatakan setidaknya tiga orang tewas dalam serangan Rusia di Kota Kuspiank di Ukraina Timur Laut pada Selasa.
“Hari ini, musuh menyerang kota Kupiansk dengan bom udara berpemandu,” kata Gubernur eilayah Kharkiv, oleh Synehubov melalui apliasi Telegram.
- Ukraina melaporkan Rusia telah menggunakan kebohongan dalam perang
Perwakilan Ukraina Anton Korynevych melaporkan kepada pengadilan tertinggi PPB di Den Haag, Rusia telah membenarkan perang melawan Ukraina dengan menggunakan kebohongan.
Kebohongan yang dimaksud adalah invasi Moskow merupakan upaya untuk menghentikan dugaan genosida.
"Komunitas internasional mengadopsi Konvensi Genosida untuk melindungi; Rusia menggunakan konvensi Genosida untuk menghancurkan,” kata Anton Korynevych.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.