TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan mengadakan parade militer pertama sejak tahun 2013.

Parade militer Korea Selatan diadakan pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 4 sore waktu setempat.

Parade militer ini digelar ketika Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengambil pendekatan yang tegas dalam menghadapi Korea Utara, yang menggelar parade militer bulan lalu.

Korea Selatan akan memamerkan 6.700 tentara dan 340 peralatan militer, termasuk pesawat tempur siluman F-35.

"KF-21, jet tempur pertama yang diproduksi di dalam negeri Korea Selatan, serta helikopter dan drone generasi berikutnya juga akan dipamerkan," tambahnya, Selasa (26/9/2023).

"Selanjutnya, sekitar 200 personel Korea Selatan dan AS akan menunjukkan penerjunan taktis dengan cara yang sama seperti infiltrasi udara yang sebenarnya," kata kementerian itu, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Kim Jong Un Bawa Korea Utara Makin Dekat dengan China

Hari parade militer Korea Selatan jatuh pada 1 Oktober 2023, namun acara tersebut diadakan pada hari Selasa, mengingat libur Chuseok diperpanjang menjadi libur enam hari hingga 3 Oktober 2023.

Personel militer telah bersiap di berbagai lokasi, termasuk Bandara Seoul di Provinsi Gyeonggi, untuk menggelar apa yang mereka sebut sebagai “pertunjukan bersejarah.”

Parade militer ini dianggap sebagai yang terbesar dalam sejarah negara ini, bertujuan untuk menggarisbawahi tema “Militer yang Kuat, Keamanan yang Kuat, dan Perdamaian melalui Kekuatan.”

Parade Militer Korea Selatan

Baca juga: Presiden Korea Selatan Peringatkan Kerja Sama Rusia-Korea Utara: Dunia akan Beri Respons

Acara parade militer Korea Selatan dibagi menjadi dua segmen yaitu upacara di Bandara Seoul dan parade di pusat kota Seoul.

Parade ini akan dipimpin oleh komponen pertahanan Korea Selatan, termasuk howitzer self-propelled K9 dan tank tempur K2 Black Panther.

Inti dari tampilan peralatan ini adalah “Sistem Tiga Sumbu Korea,” yang terdiri dari Rantai Pembunuh, Pertahanan Udara dan Rudal Korea (KAMD) dan Hukuman dan Pembalasan Besar Korea (KMPR).

Komponen inti ini, mencakup lebih dari 10 peralatan penting, seperti diberitakan Korea Times.

Di antaranya, rudal permukaan-ke-udara jarak jauh (L-SAM), Joint Direct Attack Munition (JDAM), Cheongung, rudal permukaan-ke-udara jarak menengah (MSAM) dan peluru kendali Patriot PAC-3.

Khususnya, selama parade, tim aerobatik khusus Angkatan Udara, Black Eagles, dan helikopter Apache AH-64 Angkatan Darat dijadwalkan melakukan total empat penerbangan di atas pusat kota Seoul.

AS Berpartisipasi di Parade Militer Korea Selatan

Baca juga: Korea Selatan Desak Amerika Serikat Segera Selesaikan Masalah Perdagangan Chip

Perayaan parade militer Korea Selatan juga akan menampilkan penerbangan bersama dengan pesawat militer dari Amerika Serikat untuk menunjukkan “peningkatan” postur pertahanan mereka.

Lebih dari 300 tentara tempur dari Angkatan Darat Kedelapan, di bawah Pasukan AS di Korea, akan ambil bagian dalam parade tersebut saat kedua negara memperingati 70 tahun aliansi mereka.

Dalam upacara terpisah untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata ke-75 di pangkalan udara selatan Seoul pada Selasa (26/9/2023), Yoon Suk Yeol memuji perluasan hubungan pertahanan AS-Korea Selatan, dikutip dari France24.

“Jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir, rezimnya akan berakhir karena respons yang luar biasa dari aliansi Korea Selatan-AS,” kata Presiden Yoon Suk Yeol, Selasa (26/9/2023).

Ia mengulangi peringatan yang telah dikeluarkan oleh kedua mitra tersebut di masa lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)