Eks Presiden Rusia: NATO Berubah Jadi Blok Fasis Mirip Blok Axis Hitler
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan NATO berubah menjadi blok fasis mirip blok Axis Adolf Hitler, namun lebih besar dari itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, berpendapat negara Barat mendorong dunia lebih dekat ke konflik global yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II.
Menurutnya, hal ini dapat terjadi karena Barat memasok senjata yang lebih berat ke Ukraina dan merayakan Nazisme di parlemen Kanada.
Dmitry Medvedev bereaksi terhadap laporan kedatangan tank tempur M1 Abrams buatan AS di Ukraina dan skandal Ketua DPR Kanada yang menyambut veteran Nazi Ukraina saat kunjungan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky pada Jumat (22/9/2023).
Mantan Presiden Rusia itu mengecam skandal itu, yang memicu kemarahan di Polandia, Rusia, dan komunitas Yahudi, dan menyebutnya sebagai "persaudaraan dengan Nazi.”
“Sepertinya Rusia tidak mempunyai pilihan lain selain konflik langsung dengan NATO,” katanya, Rabu (27/9/2023).
Ia juga menyoroti laporan AS telah menjanjikan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh ke Ukraina.
"NATO telah berubah menjadi blok fasis yang mirip dengan "Poros (Axis)" Hitler, hanya saja lebih besar,” klaim Dmitry Medvedev, dikutip dari RT.
Baca juga: Eks Presiden Rusia Medvedev: Perang di Ukraina Bisa Cepat Selesai jika NATO Tak Pasok Senjata
Ia menambahkan Rusia siap menghadapinya jika perlu.
“Akibatnya adalah kerugian yang jauh lebih besar bagi umat manusia dibandingkan tahun 1945,” kata Dmitry Medvedev memperingatkan.
Mantan Presiden Rusia itu mengambil sikap keras terhadap hubungan Rusia dengan Barat di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev: Nasib Zelenskyy akan Berakhir Sama Seperti Hitler
Pada September 2023, Dmitry Medvedev menyarankan penangguhan hubungan diplomatik dengan UE.
Hal itu menyusul keputusan UE yang melarang warga negara Rusia membawa mobil pribadi dan ponsel pintar ke wilayahnya, dengan alasan potensi pelanggaran sanksi.
Dia sebelumnya mengecam negara-negara Barat pendukung Ukraina sebagai koalisi “pro-Nazi” dan berulang kali memperingatkan tentang potensi konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.
Dmitry Medvedev Tuduh Pendukung Ukraina sebagai Budak Nazi
Baca juga: Dmitry Medvedev: Rusia akan Cegah Ukraina Gabung NATO, Perang akan Berlangsung Lama