Populer Internasional: Kecelakaan di Tambang Emas Zimbabwe - Putin Ingin Bentuk Unit seperti Wagner
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Vladimir Putin panggil mantan komandan Wagner, membicarakan unit relawan di Ukraina.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS

2. Putin Minta Andrei Troshev Bentuk Unit Relawan Mirip Wagner di Ukraina

Baca juga: Komandan Tank Rusia Ngomel, Dapat Peluru Hampa Tanpa Peledak: Ini Mengirim Kami ke Kuburan
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan seorang mantan komandan tertinggi Wagner, Andrei Troshev untuk membentuk unit relawan seperti Wagner untuk perang Rusia di Ukraina.
“Pada pertemuan terakhir, kami berbicara tentang Anda yang mengawasi pembentukan unit sukarelawan yang dapat melaksanakan berbagai tugas, pertama dan terutama, tentu saja di zona operasi militer khusus,” kata Vladimir Putin kepada Andrei Troshev di Kremlin, Jumat (29/9/2023).
“Anda sendiri bertempur dalam unit seperti itu selama lebih dari setahun. Anda tahu bagaimana hal itu dilakukan,” lanjut Putin, lapor The Moscow Times.
Perintah ini menandakan Rusia tetap menggunakan tentara bayaran seperti Wagner setelah kematian pemimpin mereka, Yevgeny Prigozhin.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yunus-Bek Yevkurov.
Ini menandai bergabungnya pejuang dari kelompok tentara bayaran Wagner ke dalam militer reguler Rusia.
3. Sipir Wanita Berhubungan Intim dengan Napi Palestina, Israel Ubah Aturan Penjara

Baca juga: Israel Serang Jalur Gaza, Drone Targetkan 2 Pos Keamanan Hamas, Tank Hantam Lokasi Lain
Militer Israel melarang wanita bekerja sebagai sipir penjara di fasilitas dengan keamanan tinggi.
Kebijakan ini menyusul kasus sipir wanita yang dituduh berhubungan intim dengan seorang narapidana Palestina.
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengumumkan keputusan tersebut pada Jumat (29/9/2023).
Ia menanggapi laporan sebelumnya yang menyatakan, lima sipir wanita Israel melakukan kontak yang tidak pantas dengan narapidana Palestina yang dianggap sebagai teroris.
“Laporan yang mengejutkan ini adalah bukti lebih lanjut mengenai perlunya dan mendesaknya pemindahan tentara perempuan kita dari semua tahanan keamanan,” kata Itamar Ben-Gvir, Jumat (29/9/2023).
"Pada pertengahan tahun 2024, tidak akan ada satu pun tentara perempuan yang tersisa di tahanan keamanan tersebut," tambahnya, dikutip dari The Times of Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.