Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertipu Iklan Tur Durian di Facebook, Wanita di Singapura Kehilangan Tabungan Sebesar Rp 1,2 M

Seorang wanita pekerja paruh waktu di toko roti Singapura tertipu atas iklan tur durian di Facebook.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Daryono
zoom-in Tertipu Iklan Tur Durian di Facebook, Wanita di Singapura Kehilangan Tabungan Sebesar Rp 1,2 M
Freepik
Ilustrasi Buah Durian. Seorang wanita pekerja paruh waktu di toko roti Singapura tertipu atas iklan tur durian di Facebook. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita pekerja paruh waktu di toko roti Singapura tertipu atas iklan tur durian di Facebook.

Pada 10 September, wanita yang bernama Ms. Lie menemukan iklan Facebook untuk tiket tur harian durian senilai 28 dolar atau Rp 435 ribu ke Kulai, Malaysia.

Iklan yang ditawarkan oleh GD Travel & Tour itu membuat Lie tertarik.

Kemudian, Lie menghubungi penjual tersebut yang menurutnya memiliki aksen Malaysia yang kuat dan terdengar sangat tulus, dikutip dari Nextshark.

Lalu pemilik iklan tersebut mengarahkan Lie untuk beralih ke WhatsApp.

Melalui WhatsApp, pemilik iklan mengirimkan pesan suara yang memerintah Lie untuk mengunduh aplikasi EG Store di ponsel Android miliknya.

durian
Ilustrasi durian (Freepik)

Baca juga: Patung Merlion Singapura Tutup Sementara hingga 13 Desember 2023 untuk Perbaikan

Lie akhirnya mengikuti petunjuk pemilik iklan tersebut.

Berita Rekomendasi

Ketika Lie mengalami kesulitan mengakses aplikasi perbankannya seminggu kemudian, putranya yaitu Teo menghubungi Bank DBS.

Mereka terkejut ketika Bank DBS mengatakan rekeningnya telah dikunci pada 13 September 2023.

Hal tersebut karena adanya transfer dolar AS dalam jumlah besar yang mencurigakan.

Ternyata, para penipu telah menaikkan batas transaksinya dan diam-diam mentransfer lebih dari 81,200 dollar atau sekitar Rp 2,1 miliar dari dua rekening tabungan DBS miliknya ke lima rekening bank berbeda.

Lie mengaku ia telah menabung uang tersebut selama lebih dari tiga dekade, yang dialokasikan untuk masa pensiunnya dan pernikahan putranya pada tahun 2024.

Ia mengaku sedih dan tidak bisa tidur.

“Saya menangis setiap hari dan tidak bisa tidur,” keluh Lie.

Ia takut dan berakhir menghapus semua aplikasi perbankan di ponselnya.

“Ini adalah uang saya yang dihemat selama tiga dekade. Saya menghapus semua aplikasi perbankan di ponsel saya karena saya sangat takut.”

Permohonan Bantuan

Kejadian tersebut membuat Lie memutuskan untuk meminta bantuan dari DBS dan menghubungi anggota parlemen Jalan Besar GRC Wan Rizal dengan harapan mendapatkan kembali uang yang dicuri.

Dia juga mengajukan laporan ke polisi, yang saat ini sedang melakukan penyelidikan, pada 18 September.

Ia mengeluhkan karena tidak mendapatkan kode OTP dari bank.

“Mengapa saya tidak menerima email atau kata sandi satu kali (OTP) dari bank (untuk memverifikasi transaksi)?” tanya Lie.

“Bagaimana jika saya belum memeriksa rekening bank saya? Saya tidak akan tahu bahwa uang saya dicuri.”

Kejadian tersebut membuat DBS mendesak para korban untuk menghubungi hotline apabila mengalami penipuan.

Mereka juga mengatakan ada tombol pengaman yang memiliki fungsi untuk memblokir sementara akses ke dana.

Bank juga mengatakan pihaknya meluncurkan alat anti-malware pada aplikasi DBS/POSB untuk mendeteksi dan memblokir malware.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas